Mohon tunggu...
firdhalif
firdhalif Mohon Tunggu... Lainnya - warga biasa

just so so

Selanjutnya

Tutup

Diary

CEMEN (Cerita Menarik): Konflik Mobil Gak Bagus-bagus Banget

16 Maret 2021   12:19 Diperbarui: 16 Maret 2021   12:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar ilustrasi, sumber: megapolitan.kompas.com)

Hai mentemen kompasianer,

lama gak nulis bikin saya kagok bikin tulisan, karena hari ini saya baru buka kompasiana dan ternyata akun saya tervalidasi (centang hijau) maka saya ingin coba-coba mulai aktif lagi.

Kali ini saya ingin bikin semacam diary cerita menarik setiap ada pengalaman yang saya lalui. Baik, episode CEMEN (Cerita Menarik) 1 ini saya beri judul "Konflik mobil gak bagus-bagus banget"

Saya berlatar belakang dari keluarga biasa aja yang kemana-mana pakai sepeda motor, itupun sepeda mio keluaran lama yang sudah beberapa kali turun mesin. Nah singkat cerita di suatu sore yang agak terang setelah hujan, saya mengantar kaka pergi ke apotek cari obat. Posisi parkiran depan apotek ramai banget ada mobil juga parkir di pinggir jalan  sehingga saya menunggu saja diluar sambil cari parkiran sepeda. Di sebelah apotek yang ramai itu ada tukang jual sate ayam yang ramai juga. Jadi saya susah untuk cari parkiran, akhirnya saya berkendara pelan dipinggir agak jauh untuk cari tempat kosong untuk bisa parkir sepeda motor saya yang kecil ukuranya. Karena banyak mobil parkir di pinggir jalan, tak sengaja saya membenturkan bagian belakang sepeda saya yang mungil ke bagian belakang salah satu mobil yang parkir di pinggir trotoar. Dan saya masih ingat warna mobilnya silver entah toyota atau apalah saya tidak tahu merk mobilnya. "cettakk" saya kerasa kalau memang menyenggol dikit mobilnya dan saya kira gaada orangya.

Sayup-sayup saya dengar teriakan "hehhh mbaakkk nyenggollll yaaaaa" saya lihat kebelakang dan benar ternyata ada orangya di mobil sambil mendongakkan kepalanya dengan melotot lewat jendela belakang bagian penumpang. Saya pun kaget dan parkir sedikit kedepan mobil itu dan turun dari sepeda saya yang mungil itu. Dan menghampiri mobil yang saya senggol dikit. Keluarlah ibu-ibu dari mobilnya, ternyata ada sekeluarga dong di dalam mobil. Dan yang berteriak dan mendongakkan kepala itu mbak-mbak juga. Nah si ibu-ibu berkacamata yang keluar ini dari kursi samping sopir langsung ke belakang mobilnya, saya hampiri untuk meminta maaf,

"hehhh mbak nyenggol yaaa, gimana sihhh!!??" kata ibu berkacamata

"aduh maaf ibu" kata saya sambil membungkuk tanda maaf

"sebelah mana tadi, gimana sih mbaak bla...bla...bla...." kata ibu berkacamata sambil cari-cari yang lecet

"iya ibu maaf gak sengaja saya, sebeleh situ tadi juga pelan" kata saya

"gimana sih $#$$$$ bla...bla... bla..."

Dan memang benar tidak ada lecet sedikitpun, itupun suaminya yang menyupir diam saja kok. Ehh mbak-mbak yang teriak itu masih mendongakkan kepala lewat jendela sambil ikut mengomel juga. Saya juga merasa kesal sekali, tapi apa daya hanya bisa minta maaf dan pergi aja. Toh juga tidak ada yang lecet, saya terasa betul kalau hanya menyenggol sedikit tidak sampai lecet ataupun memang disengaja.

Setelah kejadian itu, saya pergi ke sepeda saya sambil menunggu kaka saya keluar dari apotek. Tak lama mobil itu pergi, dan saya masih diam menunggu kaka saya keluar sambil menggerutu sendiri. Apa memang begitu yaa orang yang sudah punya mobil/ berkendara dengan mobil membuatnya jadi lebih pemarah dengan orang yang hanya pakai sepeda mungil nan kecil. Setelah itu, tak lama kemudian kaka saya keluar dan kami melanjutkan ke tujuan berikutnya minimarket dekat rumah. Nah, saat kami masuk minimarket saya masih dengan sedikit ngedumel cerita ke kaka saya tentang kejadian tadi. Didepan minimarket ada juga nih orang bermobil yang bagasinya dibuka pakai sensor kaki aja, wahh saya juga masih kesal dengan orang bermobil. Sambil jalan masuk minimarket saya cerita ke kaka saya.

"aduhh, bisa-bisanya marah sampe kaya gitu loo, kan aku ga sengaja nyenggol dikit. Iya-iya emang kita orang biasa yang kemana-mana cuma pakai sepeda motor. Beda sama yang kemana-mana bawa mobil gak level sama kita.. yaa kan setidaknya gak marah-marah sampe melotot sebegitunya...." kataku sambil melewati orang yang bermobil parkir depan minimarket.

Di dalam minimarket pun saya masih menceritakan ke kesalan saya diperlakukan seperti itu oleh pengendara mobil. Singkatnya, setelah berbelanja kami keluar dari minimarket yang tadi hanya ada satu mobil parkir dan ada salah satu penumpang mobil yang juga di dalam minimarket yang tidak luas juga bareng kami pasti juga mendengar ocehan saya selama di dalam. Ehh, ternyata mobil itu meninggalkan sampah bekas makan delivery entah merk apa itu yang tidak saya kenal di depan minimarket dan membuangnya sembarangan.

Ya Allahhhh... itu semakin membuat saya berpikir negatif terus tentang orang-orang yang bermobil, yang bertindak sesukanya, memandang rendah orang lain. Hmmmm begitu kesalnya saya...

Hikmah dari cerita ini, saya perlu lebih berhati-hati lagi daaaan yang penting toloong jangan buang sampah sembarangaan. Bikin kesal orang lain aja!!!

Gimana nih menurut mentemen, boleh cerita kejadian serupa di lapak saya ini. Makasih yang udah baca sampai habis, sampai jumpaa di CEMEN berikutnya heheheh....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun