Hai mentemen kompasianer,
lama gak nulis bikin saya kagok bikin tulisan, karena hari ini saya baru buka kompasiana dan ternyata akun saya tervalidasi (centang hijau) maka saya ingin coba-coba mulai aktif lagi.
Kali ini saya ingin bikin semacam diary cerita menarik setiap ada pengalaman yang saya lalui. Baik, episode CEMEN (Cerita Menarik) 1 ini saya beri judul "Konflik mobil gak bagus-bagus banget"
Saya berlatar belakang dari keluarga biasa aja yang kemana-mana pakai sepeda motor, itupun sepeda mio keluaran lama yang sudah beberapa kali turun mesin. Nah singkat cerita di suatu sore yang agak terang setelah hujan, saya mengantar kaka pergi ke apotek cari obat. Posisi parkiran depan apotek ramai banget ada mobil juga parkir di pinggir jalan  sehingga saya menunggu saja diluar sambil cari parkiran sepeda. Di sebelah apotek yang ramai itu ada tukang jual sate ayam yang ramai juga. Jadi saya susah untuk cari parkiran, akhirnya saya berkendara pelan dipinggir agak jauh untuk cari tempat kosong untuk bisa parkir sepeda motor saya yang kecil ukuranya. Karena banyak mobil parkir di pinggir jalan, tak sengaja saya membenturkan bagian belakang sepeda saya yang mungil ke bagian belakang salah satu mobil yang parkir di pinggir trotoar. Dan saya masih ingat warna mobilnya silver entah toyota atau apalah saya tidak tahu merk mobilnya. "cettakk" saya kerasa kalau memang menyenggol dikit mobilnya dan saya kira gaada orangya.
Sayup-sayup saya dengar teriakan "hehhh mbaakkk nyenggollll yaaaaa" saya lihat kebelakang dan benar ternyata ada orangya di mobil sambil mendongakkan kepalanya dengan melotot lewat jendela belakang bagian penumpang. Saya pun kaget dan parkir sedikit kedepan mobil itu dan turun dari sepeda saya yang mungil itu. Dan menghampiri mobil yang saya senggol dikit. Keluarlah ibu-ibu dari mobilnya, ternyata ada sekeluarga dong di dalam mobil. Dan yang berteriak dan mendongakkan kepala itu mbak-mbak juga. Nah si ibu-ibu berkacamata yang keluar ini dari kursi samping sopir langsung ke belakang mobilnya, saya hampiri untuk meminta maaf,
"hehhh mbak nyenggol yaaa, gimana sihhh!!??" kata ibu berkacamata
"aduh maaf ibu" kata saya sambil membungkuk tanda maaf
"sebelah mana tadi, gimana sih mbaak bla...bla...bla...." kata ibu berkacamata sambil cari-cari yang lecet
"iya ibu maaf gak sengaja saya, sebeleh situ tadi juga pelan" kata saya
"gimana sih $#$$$$ bla...bla... bla..."
Dan memang benar tidak ada lecet sedikitpun, itupun suaminya yang menyupir diam saja kok. Ehh mbak-mbak yang teriak itu masih mendongakkan kepala lewat jendela sambil ikut mengomel juga. Saya juga merasa kesal sekali, tapi apa daya hanya bisa minta maaf dan pergi aja. Toh juga tidak ada yang lecet, saya terasa betul kalau hanya menyenggol sedikit tidak sampai lecet ataupun memang disengaja.