Menciptakan pembelajaran yang efektif bagi siswa merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seorang pendidik, hal ini karena ketika keefektifitas suatu pembelajaran tercapai maka kebermaknaan pembelajaran akan mudah diterima siswa.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang harus dipelajari oleh siswa di setiap tingkatan pendidikan. Untuk di tingkat sekolah dasar sendiri, selain karena materinya yang akan sangat berguna untuk kehidupan sehari - hari, matematika di sekolah dasar juga berperan sebagai pondasi untuk pendidikan tingkat selanjutnya.
Namun disayangkan, faktanya banyak ditemui bahwa kebanyakan siswa malah kurang menyenangi pelajaran ini terbukti dari nilai rata-rata prestasi siswa untuk mata pelajaran matematika lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai mata pelajaran yang lain. Hal ini bisa dikarenakan oleh strategi dan metode pembelajaran yang digunakan monoton serta penggunaan media yang kurang menarik bahkan mungkin tidak menggunakan media sama sekali, belum lagi dengan adanya anggapan yang sudah mengakar di masyarakat bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan.
Menilik dari pentingnya pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka dari itu sebagai pendidik kita harus bisa menyajikan pembelajaran matematika yang efektif dan efisien supaya siswa bisa tertarik, senang selama belajar dan tentunya bisa lebih mudah memahami konsep sehingga diharapkan kebermaknaan pembelajaran bisa dengan mudah diterima siswa.
Situasi pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Dan salah satu cara menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan melibatkan permainan dalam pembelajaran. Melibatkan permainan dalam pembelajaran bukan sesuatu yang asal - asalan karena banyak ahli yang menyebutkan bahwa belajar sambil bermain sangat baik untuk dilakukan.
Menurut Sundi, Bahar dan Irrawari (2020: 55-56) menjadi seorang pendidik kita harus memahami terkait kehidupan dunia anak, yang mana dunia anak itu tidak akan terlepas dari permainan sehingga dengan metode belajar sambil bermain diharapkan siswa dapat belajar sesuai dengan tuntunan taraf perkembangan belajarnya dan proses belajar bisa jadi lebih bermakna dan menyenangkan. Karakteristik yang ada dalam permainan sendiri dapat merangsang motivasi siswa untuk belajar, sehingga permainan dapat mendukung suatu pembelajaran yang atraktif dimana siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar mereka (Garris, Ahlers, & Driskell, 2002).
Dalam proses pembelajaran matematika tentunya bukan hanya ada kegiatan penyampaian konsep saja tapi juga ada latihan soal sebagai penguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep yang sudah dipelajari. Dan untuk melibatkan permainan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam latihan soal matematika telah diterapkan di SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru oleh salah satu mahasiswa yang sedang melaksanakan program MBKM Prodi PGSD Bidang Pendidikan di salah satu kelas rendah.
Hal ini dilatar belakangi karena biasanya, latihan matematika hanya di lakukan dengan cara menuliskan soal di papan tulis dan siswa harus menyalin serta mengerjakannya di buku tulis masing - masing. Jika terus seperti ini tentunya sama sekali tidak akan menarik bagi siswa, dan malah membuat mereka semakin malas untuk mengerjakan latihan tersebut. Oleh karena itu harus dilakukan inovasi dalam penyajian latihannya salah satunya dengan menyajikan latihan dalam bentuk permainan. Permainan yang diterapkan yaitu permainan puzzle gambar sebagai latihan matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan.
