Mohon tunggu...
FIRDAUSY AMELIAMUTAWAFFIFA
FIRDAUSY AMELIAMUTAWAFFIFA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Surabaya, selain berkuliah di semester akhir saya juga merupakan penulis cerita di salah satu platform atau aplikasi untuk menulis dan membaca cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 4 - Question Mark (?)

29 Juli 2023   21:10 Diperbarui: 30 Juli 2023   13:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar milik sendiri

Laki - laki itu melangkah maju dengan jalan yang perlahan tapi pasti, ia juga sangat handal dalam menghindari serangan lawan dan kali ini ia bersembunyi di mobil tepat di depan Annisa.

"Hei, kau bisa menggunakan senjatamu kan?" laki - laki itu menatap Annisa dengan sedikit mengintimidasi karena tidak kunjung membantu. "Jika hanya ingin bersembunyi pergi dari sini atau mati saja" kata nya dengan sarkas, kemudian kembali memutar tubuhnya, ia melihat Abang Annisa yang sedang bergulat dengan lawan tetapi tidak menggunakan senjata.

Annisa mengikuti arah pandangan lawan, ia membelalakkan matanya saat melihat sang Abang yang terkena pukulan beberapa kali, "back up aku" Annisa dengan berani keluar dari persembunyian ia berlari menyebrang dan langsung membantu sang Abang dengan menendangkan kaki ke tubuh lawan, bahkan ia tidak segan untuk memukul lawan di bagian wajah, perempuan itu juga memukul beberapa kali kepala lawan dengan ujung senjata panjang miliknya hingga lawan benar - benar tidak sadarkan diri.

"Bang, bangun bang" Annisa berjongkok di samping laki - laki itu dengan mata yang berkaca - kaca.

"Jangan menangis, aku tidak akan mati. Bantu saja laki - laki itu" sang Abang berusaha untuk duduk dan menyenderkan badannya di mobil.

Annisa menganggukkan kepala, ia kemudian menggunakan senjata yang panjang atau senjata AK-47 yang ia temukan di kantor polisi watu itu. Menyamakan dengan laki - laki yang ada di depan sana, ia berjalan perlahan menembakkan dengan santai kearah lawan dan ia bersyukur saat itu menemukan peredam di kantor polisi.

Hingga pada akhirnya Annisa dengan laki - laki yang ada di seberang sana mundur karena ada beberapa lawan yang juga datang dari arah belakang dan menembak lawan yang menyerang mereka.

"Kita harus pergi sekarang" laki - laki itu membopong Abang Annisa dan berjalan dengan pelang meninggalkan lokasi tersebut.

FLASHBACK OFF

Setelah kemarin siang mereka melawa musuh yang bertemu saat dalam perjalanan, Annisa dan Abangnya menuju tempat persembunyian laki - laki yang membantu mereka yaitu di sebuah gudang terbengkalai ini mereka tinggal kemarin hingga hari ini.

"Kemarin dari mana kau datang, karena aku tidak melihat kau datang dan mendadak ada di sebelahku saat aku bersembunyi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun