Pagi itu, seorang perempuan bernama Annisa Akila berjalan menuju ruang tengah untuk menggunakan sepatunya karena ia siap untuk berangkat menuju tempat magang yang sudah ia lakukan selama 3 bulan ini. Ia menggunakan helmnya dan memeriksa bawaannya sekali lagi di dalam tas miliknya.
"Ok, lengkap" katanya pada diri sendiri. Annisa berjalan menuju kedalam lagi, "Pa, Ma aku berangkat dulu Assalamualaikum" setelah itu ia berjalan menuju luar rumah menaiki motor yang sudah ada sang Abang di atas motor tersebut untuk menjadi supir sementara.
"Okay, Let's go" Â Kakak dari Annisa pun menjalankan motornya keluar pagar rumah dan siap untuk membelah padatnya jalanan yang macet pada hari Senin ini.
"Kamu bulang jam berapa?" empat kata yang membuat Annisa berfikir sejenak dia akan pulang jam berapa.
Jika dia pulang pukul 4 sore maka ia tidak bisa menjemput Abang nya ini, "kek biasanya Bang" Annisa tersenyum kearah spion motor.
"Okay, bisa jemput Abang kah?".
"Bisa" Annisa menganggukkan kepala berulang kali. Pagi ini jalanan sangat macet sekali, beberapa orang yang berada di kota sebelah masuk kedalam kota yang ditinggali Annisa ini untuk bekerja. Bahkan Annisa merasa sedikit jengkel dengan orang - orang yang sembarangan dalam membawa motor atau mobil.
Setelah sampai di depan kantor milik Abang nya, Annisa memposisikan dirinya di depan stir motor tersebut. Ia menggantikan Abangnya untuk membawa motor menuju tempat magang yang sudah 3 bulan ini ia jujuki.
"Kalau gitu aku pergi dulu" Annisa menjalankan motor nya menuju tempat magang.
# # # #
Jam menunjukkan pukul 4 sore dimana waktu pulang magang Annisa, ia berpamitan kepada staff disana dan teman magangnya untuk pulang terlebih dahulu. Ia menjalankan motornya, lagi - lagi ia terkena macet dan beberapa orang yang membuatnya jengkel. Setelah sampai Annisa mengirimkan pesan kepada Abangnya jika ia menunggu di minimarket dekat kantor laki - laki itu.
Alisya duduk di luar minimarket itu dengan kedua kaki terlipat di kursi, perempuan itu membuka tab miliknya kemudian mulai menulis beberapa bait kata disana agar secepatnya bisa update cerita yang telah anak itu tulis.
Cukup lama Annisa duduk disana hampir satu setengah jam ia menulis cerita dan menunggu Abangnya, tapi tak lama seorang laki - laki datang dengan membawa helm dan sebuah nasi kotak berjalan kearahnya.
"Lama kah nunggu nya?" laki - laki itu menaruh nasi diatas meja.
"Nggak" Annisa menutup tab yang ia buka sebelumnya untuk menulis, kemudian ia berdiri dari duduknya. "Ayo" kemudian ia dan Abang nya berjalan menuju sepeda motor yang terparkir. Mereka menggunakan helm setelah itu menancapkan gas berjalan menuju pulang ke rumah karena hari esok mereka masih harus bekerja.
# # # #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H