Mohon tunggu...
Firdausiyahh
Firdausiyahh Mohon Tunggu... Konsultan - S1 PWK UNEJ, 19

191910501075

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eksistensi Masyarakat Pesisir dengan Kemiskinan Hingga Kini

22 Oktober 2019   21:18 Diperbarui: 22 Oktober 2019   21:35 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua adalah nelayan besar yang dicirikan telah menggunakan alat tangkap serta armada yang telah modern sedangkan untuk tenaga kerja yang digunakan umumnya yaitu dengan memperkerjakan buruh atau tenaga upahan.

Nelayan kecil hanya mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di daerah pesisir dengan hasil tangkapan yang cenderung terus menerus menurun setiap harinya, serta harus bersaing pula dengan nelayan dalam skala besar.

Selain itu usaha nelayan yang bersifat musiman dan tidak menentu juga menyebabkan masyarakat miskin dikawasan pesisir cenderung sulit dari jeratan kemiskinan dan belitan  hutang.

Tekanan kemiskinan yang ada pada kehidupan masyarakat pesisir, lebih tepatnya nelayan tradisional sebenarnya disebabkan oleh berbagai macam faktor, bukan hanya mengenai faktor musim ikan, keterbatasan sumber daya alat, atau perdagangan ikan yang hanya berkutat didaerah pesisir saja, tetapi juga disebabkan oleh dampak modernisasi perikanan yang mendorong terjadinya eksploitasi secara berlebihan.

Ketika hal tersebut dilakukan terus menerus, dampaknya akan dirasakan oleh nelayan kecil, akan kesulitan memperoleh tangkapan, dan semakin menurunnya tingkat pendapatannya. Sehingga jumlah penduduk miskin dalam kawasan pesisir semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Persaingan dalam penangkapan ikan juga terjadi karena perikanan laut di Indonesia memiliki ciri sebagai open accsess dan milik bersama. Karakter inilah yang menyebabkan adanya kecenderungan untuk mengeksploitasi sumber daya yang ada secara berlebih. Serta memungkinkan timbul konfik atas daerah pengeksploitasian kawasan yang memiliki potensi berlebih.

Kemiskinan  masyarakat pesissir juga dicirikan oleh rendahnya pendapatan dan kecenderung pendapatan yang tidak menentu setiap saatnya. Rendahnya pendapatan ini juga berujung pada sulitnya mengakses pendidikan dan kesehatan yang layak.

Rendahnya pendidikan inilah yang menyebabkan lemahnya daya saing memperebutkan peluang kerja yang lebih baik, juga akan kesulitan dalam mengakses teknologi. Oleh karena  itu, masyarakat miskin sulit untuk mengakses teknlogi yang mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga. Akses pendapatan yang diperoleh akan dihabiskan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan rumah tangga, sehingga peluang untuk melakukan investasi sulit bahkan  tidak dapat dilakukan.

Untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang ada, masih diperlukan banyak solusi serta campur tangan pemerintah  untuk membantu masyarakat wilayah pesisir agar bisa segera bangkit dari  rantai kemiskinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun