Mohon tunggu...
Firdausiyah 191910501075
Firdausiyah 191910501075 Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi PWK UNEJ 19

Iridiscent

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Pesisir Muncar dan Penanganannya

16 Maret 2022   23:54 Diperbarui: 16 Maret 2022   23:58 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Selain masalah sampah, Pesisir Muncar juga memiliki masalah lain berupa limbah dari pabrik sarden. Pabrik sarden yang ada di Kecamatan Muncar ini jumlahnya cukup banyak, hampir keseluruhan membuang limbahnya ke laut tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Selain cukup berbahaya bagi ekosistem laut, bau dari limbah ini cukup menganggu masyarakat.

Pembuangan sampah dan limbah langsung ke laut ini sudah berlangsung sejak lama, sehingga di sekitar bibir pantai dengan mudah ditemukan tumpukan sampah terutama sampah rumah tangga. 

Akibat dari tercemarnya laut ini menyebabkan dampak negatif sendiri bagi masyarakat. Hasil tangkapan laut tiap harinya kian menurun, sehingga pendapatan nelayan Muncar pun ikut menurun. Dari dampak yang dirasakan inilah masyarakat dan pemerintah Muncar mulai melakukan pembenahan.

Salah satu wujud nyata adanya pemebenahan lingkungan yang dilakukan merupakan penerapan dari Undang-Undang  No 18 Tahun 2008 pada pasal 22 mengenai Penanganan Sampah. Masyarakat mulai melakukan pemilihan sampah melalui pengelompokkan dan pemisahan sampah. Hal ini didukung dengan diberikannya 2 bak sampah bagi setiap keluarga. 

Sehingga sampah rumah tangga sudah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. Kemudian akan ada petugas sampah yang mengambil sampah setiap 2 hari sekali dan diangkut menggunakan truck sampah. Sampah-sampah tersebut akan diangkut ke penampungan sampah sementara yang berada di kawasan Stoplas yang cukup jauh dari area permukiman warga. 

Di tempat penampungan sampah ini lah sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk kompos sedangkan sampah anorganik akan di daur ulang. Sedangkan terkait limbah dari pabrik sarden juga sudah mulai berkurang yang dibuang langsung ke sungai. 

Sungai Kalimati yang mengelilingi Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar saat ini sudah mulai bersih dari sampah yang menggenang, air yang mengalir masih terbilang cukup kotor namun sudah tidak berbau busuk seperti sebelumnya. 

Pengelolaan sampah yang ada bisa dikatan cukup berhasil karena masyarakat sudah mulai teredukasi untuk tidak membuang sampahnya ke sungai lagi, sehingga sungai Kalimati sudah tidak setercemar dahulu. Hal ini merupakan hasil kerjasama antara pihak pemerintah desa dan masyarakat. Perlu adanya keberlangsungan pengelolaan sampah agar Pesisir Muncar bener-benar terbebas dari sampah dan limbah pabrik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun