Kemudian pada alas tersebut, ditempelkan pola yang telah dibuat secara khusus dan kreatif bermodalkan barang bekas yang masih layak dipakai.Â
Menggunakan bahan seadanya untuk membuat cap batik meminimalisir pengeluaran biaya kelompok kerja kami. Maka dari itu barang bekas berupa kardus-kardus kue yang masih bisa dipakai, digunakan untuk membuat cap batik.
Kardus-kardus tersebut diukur terlebih dahulu lebarnya menggunakan penggaris. Setelah itu barulah digunting bagian yang telah diukur sehingga membentuk pola persegi panjang dengan lebar 2 cm dan tinggi sesuai kardusnya.Â
Selanjutnya, langkah yang harus dikerjakan secara teliti yakni menempelkan pola-pola yang telah digunting tadi sesuai ukiran yang telah dibuat. Penempelan polanya secara teratur dan hati-hati, penempelannya juga harus diulang beberapa kali.Â
Menurut ketua kelompok UMKM Batik pengulangannya secara 5-6 lapis kertas kardus untuk menghasilkan cap batik yang bagus dan terukir jelas di kain batiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H