Mohon tunggu...
firdausi Nuzulah12
firdausi Nuzulah12 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas jember

Mahasiswa semseter 4 PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dinamika Kehidupan Warga Dusun Kalianyar selatan, Kec. Tamanan, Bondowoso Jawa Timur

9 Juni 2024   08:11 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:13 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: KELOMPOK 2 MKU PENDIDIKAN PANCASILA

Desa Kalianyar merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso dengan pemandangan alam yang memukau.

 Sejarah Desa Kalianyar sangat erat hubungannya dengan nama Desa itu sendiri, konon pada jaman dulu sekitar tahun 1840an (perkiraan tahun ini kami urutkan dengan sistem pemerintahan dari tahun ke tahun ) datang beberapa orang yang membabat salah satu diantaranya di yakini sebagai tokoh pertama kali yang menamai Desa Kalianyar yaitu jhu' nia lakek dan jhu' nia binik ( sebutan umum dalam bahasa Madura ) yang pada saat itu wilayah ini masih hutan belantara kemudian dengan kesaktiannya membuat sungai baru menggunakan odheng( ikat kepala yang umumnya dipakai oleh orang suku madura ) sepanjang -+ 1,5 km yang membelah Desa Kalianyar guna mencukupi kebutuhan air pada saat itu,dengan dibuatnya sungai baru tersebut nama Desa Kalianyar terlahir( sungai = Kali dalam bahasa Jawa dan Baru = Anyar ).

Menurut cerita dari beberapa warga Desa Kalianyar yang menyatakan bahwa para petinggi Desa kala itu selain jhu' Nia ada juga jhu' betes dan jhu' kember yang hingga saat ini masih melekat perjuangannya di mata masyarakat hingga pusaranya pun di anggap sakral. Astah( kuburan ) jhu' Nia lakek dan Jhu'Nia Binik masih menjadi tempat sakral dimana astah tersebut di tandai dengan pohon jenis beringin ( warga masyarakat Desa Kalianyar menyebutnya kan polai ) yang sangat besar dan tinggi,konon pohon tersebut sudah berumur ribuan tahun dan hingga saat masih tetap menjulang tinggi dan masih kokoh. Pohon ini kemudian dijadikan ikon Desa Kalianyar itu sendiri.

Desa Kalianyar juga terkenal dengan batu katak yang teletak di tengah ladang persawahan yang terhampar luas. Batu katak ini juga menjadi ikon di desa Kalianyar

Desa ini juga terkenal dengan industri batiknya yaitu 'Ida batik bondowoso' yang telah go internasional. Selain itu desa kalianyar juga memiliki industri pabrik genteng yang telah terkenal ke berbagai kota di Indonesia, selain itu terdapat juga makanan khas dari desa ini yaitu 'Tahu Tamanan' . 

Desa ini memiliki keindahan sumber air yang masih alami, udaranya yang segar, serta kehidupan masyarakatnya yang harmonis dan penuh keakraban. Saat memasuki desa ini, pengunjung akan disambut dengan hamparan sawah hijau yang luas dan kebun cokelat.

Penduduk Desa Kalianyar sebagian besar bekerja sebagai penjual tahu, kuli genteng, petani dan wiraswasta. Mereka hidup dalam kebersamaan dan saling bantu-membantu dalam berbagai aktivitas sehari-hari. 

Tradisi budaya yang diwariskan secara turun-temurun tetap dijaga dan dilestarikan oleh warga desa. Salah satu contohnya ialah warga desa Kalianyar tetap melaksanakan ziarah kubur (astah) pendahulu di desa kalianyar tersebut.

Desa Kalianyar bukan hanya tempat yang menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya hidup selaras dengan alam. Setiap sudut desa ini bercerita tentang kehidupan yang damai, sederhana, namun penuh makna.

 Di sini kami kelompok 2 memilih Desa Kalianyar tepatnya di kecamatan Tamanan untuk mengetahui dinamika kehidupan   di   desa   Kalianyar   yang   dapat   mencerminkan   setiap   nilai   dari 5 sila Pancasila.

SILA 1: Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab merupakan bentuk implementasi nilai Pancasila sila pertama, di desa Kalianyar dalam mewujudkan nilai sila pertama diadakan kegiatan rutin mengaji dari sebelum maghrib hingga setelah isya selain itu di desa Kalianyar juga melakukan salat berjamaah sebagai bentuk implementasi nilai dari sila pertama.

SILA 2: Menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan mengedepankan dialog serta toleransi merupakan bentuk implementasi dari nilai sila ke-2, menghargai hak asasi manusia, hidup rukun, saling berbagi dan bersikap adil. 

Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air dengan melakukan ronda rutin setiap malam untuk menjaga keamanan lingkungan, dalam kegiatan ini tentunya warga akan saling menghargai, dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kelompok kami telah melakukan wawancara terhadap ketua RT yang ada di Desa Kalianyar.

SILA 3: Selain untuk menjaga persatuan dan kesatuan ketua RT di desa Kalianyar juga melakukan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan, serta memotivasi warga agar dapat ikut andil dalam kegiatan yang dilakukan di desa Kalianyar. 

Hal ini merupakan bentuk implementasi nilai Pancasila sila ke-3 dan sila ke-4 yaitu persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

SILA 4: Selain kegiatan ronda di desa ini ternyata memiliki organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang dilakukan secara rutin setiap hari Senin malam, dalam kegiatan ini warga dapat menyuarakan aspirasi dan pendapatnya secara bijaksana setelah itu warga mengadakan pengajian bersama hal ini juga termasuk dalam implementasi nilai Pancasila sila pertama tentang keagamaan, sila ketiga sebagai bentuk   persatuan   dan   sila   ke-4   sebagai bentuk musyawarah

SILA 5: Memprioritaskan usaha kecil dan menengah dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari merupakan bentuk nilai Pancasila sila ke-5, banyak sekali bentuk implementasi dari sila ke-5 seperti hidup rukun dengan tetangga, berbagi dengan sesama, membantu sesama, dan yang terpenting tidak mengambil hak orang lain seperti mencuri atau merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.

Nilai-nilai moral dalam kehidupan berbangsa sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera. Berikut adalah beberapa nilai moral yang esensial dalam kehidupan berbangsa:

  • Kejujuran
  • Keadilan
  • Toleransi
  • Kerja Sama dan Gotong Royong
  • Rasa Kemanusiaan
  • Tanggung Jawab
  • Disiplin
  • Kepedulian Sosial
  • Kesopanan dan Kesantunan
  • Patriotisme

Nilai-nilai moral ini diharapkan dapat diterapkan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari- hari, sehingga dapat membentuk masyarakat yang adil, makmur, dan beradab.

Disusun Oleh:

1. Veronica Angel (220210204023)

2. Fella Adelia T (220210204031)

3. Rizky Pusvita A (220210204033)

4. Luluk Nur H (220210204042)

5. Firdausi Nuzulah (220210204111)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun