Orang yang selalu mengolah rasa akan mendengar-Nya melalui apa saja (termasuk lewat musik) dengan telinga rohani, sebab bukankah Allah itu mutakalliman, selalu Berbicara. Kita saja yang tak mendengar Dia "Berbicara" kepada kita, memberi petunjuk kepada kita setiap saat karena Dia juga al-Hadi, Maha Memberi Petunjuk.Â
Sejak kapan Dia berhenti memberi petunjuk? Tak pernah. Kitalah yang gagal mendengar petunjukNya karena sehari-hari lebih suka mendengar petunjuk dari nafsu, syahwat, sifat dan pikiran kita sendiri.
Dan demikianlah, saat telinga rohaninya terbuka, Maulana Rumi pun menari meluapkan cinta ketika mendengar suara pukulan seorang pandai besi yang menempa  besi yang membara.
Allah Hu Allah.
Wa Allahu a'lam
Mbah Nyutz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H