Mohon tunggu...
Firdaus Depari
Firdaus Depari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa filsafat

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menodai Dosa

16 Mei 2024   09:09 Diperbarui: 16 Mei 2024   09:25 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: GALARI FOTO FIRDAUS 

MENODAI DOSA

Keilahian gelap malam meneteskan maksud-maksud kecil

Dengan pelita redup di tangan

Daku duduk bersandar  bayang-bayang kenangan

Ingin berpindah, cacian sambar menyambar paksa hati berhenti

            Renung banyang mengores noda

            Air mataku kini menangisi

            Luka lama terobek kenangan

            Menyiksa sukma menodai dosa

Dengan apa aku berkata ?

Hati berbisik suara tak bersua, kini kembali dalam pekatnya dosa

Menangis sesal pintu hati tak berkunci

Paksa diri menodai dosa dalam sosial relasi terputus

Kini dosa ternodai luka

Menanti terang hati menyesal

Ya.... Dosaku telah berdosa]

Hamba bertobat,,,Mohon ampun Bapa

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun