Eklesiologi Menurut Ignatius dari Antiokhia
- Pengantar
Perkembangan Gereja selalu mendapat tantangan dari luar mampun dari dalam Gereja sendiri. Para Bapa-bapa Gereja sebagai penjaga iman berpartisipasi aktif untuk membela iman ajaran Gereja. Ignatius dari Antiokhia adalah satu dari Bapa-bapa Gereja yang dengan aktif membela Gereja kudus. Bagaimana pemikirannya tentang Gereja menjadi topik pembahasan dalam paper ini.
- Riwayat Ignatius dari AntiokhiaÂ
Ignatius (Teoforus) adalah satu dari para Bapa Apostolik (kelompok otoritatif terawal dari para Bapa Gereja). Dia mendasarkan otoritasnya pada statusnya sebagai seorang uskup, yang menjalani hidupnya dengan meneladani Kristus Yesus. Â Ignatius adalah Uskup Antiokhia ketiga dari 70 sampai 107sesudah Santo Petrus dan Evodius. Ignatius Antiokhia berasal dari Siria murid rasul Yohanes.[1]
Â
Menurut Tradisi pada masa pemerintahan Kaisar Tyanus pada tahun ke-9, kaisar mengancam orang-orang yang tidak mau mempersembahkan kurban bagi dewa-dewa dengan hukuman mati. Berhadapan dengan situasi ini Ignatius mempertahankan imannya dan menolak untuk memberi korban bagi dewa-dewa. Tindakan Ignatius menghadapkannya pada hukuman mati dengan dibuang ke dalam Koloseum di Roma.[2]
Â
- Dengan tangan yang terantai, Ignatius digiring menuju Roma. Perjalanannya melewati Seleucia, Simirna. Â Di Simirna dia disambut dengan penuh hormat oleh Uskup Polikarpus dan sejumlah jemaat untuk meminta nasehat. Dari Simirna ia berjalan ke Troas, Neapolis, Makedonia, Epirus dan menyeberang ke Roma. Dalam perjalanan ini ia menulis tujuh surat. Surat-surat itu adalah surat kepada jemaat di Efesus, surat kepada jemaat di Tralles, surat kepada jemaat di Magnesis, surat kepada jemaat di Roma, surat kepada jemaat Filadelfia, surat kepada jemaat di Smairna dan surat kepada Uskup Polikarpus di Simirna.[3]
Â
3. Pemikiran Ignatius dari Antiokhia tentang Eklesiologi
Â
3.1 Misteri Kesatuan dan Gereja "Universal"
Â