Aplikasi Matematika: Seharusnya Mencerdaskan Bukan Menjerumuskan

Aplikasi-aplikasi matematika yang ada sekarang justru tidak membuat siswa benar-benar belajar matematika. Hanya formalitas mengerjakan PR semata dan mereka bisa mendapatkan jawaban yang tepat karena bantuan teknologi, bukan karena kemampuannya sendiri.

Sayangnya tidak semua guru mengerti tentang hal ini. Ketika melihat jawabannya sudah benar, makan siswa tersebut sudah dianggapnya pintar. Padahal di zaman sekarang, sangat mudah untuk mencari "jawaban" Soal-soal matematika.

Jujur saya pun pernah menggunakan aplikasi yang sama. Dan benar saja, jawaban soal matematika apapun meski diubah-ubah angkanya tetap akan ketemu jawaban dan cara penyelesaiannya secara cepat.

 

Rawan Disalahgunakan

Selain itu, hadirnya aplikasi matematika yang bekerja dengan cara memfoto soal ini juga rawan disalahgunakan. Ya sebetulnya aplikasi matematika apapun bisa-bisa disalahgunakan, misal mencontek materi melalui aplikasi saat ujian berlangsung.

Namun khusus yang pertama, sedikit lebih parah. Cara menconteknya bukan lagi dengan melihat materi, tetapi langsung pada kunci jawabannya. Kalau tidak ketahuan atau guru tidak menyadarinya maka siswa tersebut bisa mendapatkan nilai yang sangat tinggi.

Pada akhirnya nilai yang didapatkan tidak sesuai dengan kemampuan asli siswa tersebut.

Jadi aplikasi matematika ibarat dua sisi koin. Di satu sisi sangat membantu penyelesaian soal matematika, namun di sisi lain membuat siswa tidak sepenuhnya memahami materi.

Saya sangat berterimakasih kepada para developer yang sudah membantu menyediakan aplikasi gratis untuk belajar matematika. Aplikasi yang bisa menjadi solusi bagi sebagian siswa yang menganggap matematika mata pelajaran yang super sulit.

Akan tetapi alangkah lebih baik jika aplikasi yang dibuat menjelaskan rumus dan konsep matematika secara lengkap namun mudah dipahami. Dengan begitu siswa benar-benar belajar matematika dari dasar. Kalau dasarnya sudah paham, rumus yang kompleks pun insyaallah bisa.