Alasan paling utama adalah freelancer ini penghasilannya tidak pasti. Sebelum pandemi aja penghasilan kami tidak pasti, apalagi di masa pandemi ini lebih tidak pasti lagi dan mengalami pemerosotan.Â
Projects cenderung berkurang akibat perusahaan yang mikir-mikir mengeluarkan uang untuk membayar freelancer di tengah kondisi keuangan perusahaan yang masih tidak bagus.
Sebagai seorang freelancer content writer, jujur saja pendapatan saya menurun sekitar 25% dibandingkan sebelum adanya pandemi. Sektor-sektor ekonomi kreatif lain juga memiliki dampak yang kurang lebih sama, kecuali untuk sektor-sektor tertentu
Bagi yang belum berkeluarga, mungkin dampak yang dirasakan masih kecil karena tidak ada tanggungan biaya untuk anak istri. Tapi, bagi yang sudah berkeluarga dan mengandalkan pekerjaan freelance sebagai sumber penghasilan utama, jelas mereka benar-benar sangat terdampak.
Memang sekarang sudah new normal, namun tak serta merta pendapatan freelancer langsung meroket lagi. Selama pandemi masih ada, penghasilan kami akan terus menurun.
Bagi mereka yang saat ini masih bisa bekerja di kantor dan tidak di PHK, sebetulnya masih dalam kondisi bagus. Secara gaji tidak turun, lalu mengapa sampai diberikan bantuan?
Saya setuju kalau korban PHK mendapatkan bantuan, tapi kalau pekerja formal dengan gaji 3,5 juta maaf saya kurang setuju. Terlepas dari besar kecilnya jumlah tersebut, satu hal yang pasti pekerja formal yang masih bertahan di perusahaan masih mendapatkan penghasilan tetap.
Pekerja freelance harus bertahan hidup ditengah ketidakpastian dengan penghasilan pas-pasan. Sedangkan pekerja formal masih sedikit bisa bertahan karena masih mendapatkan gaji bulanan dari perusahaan.
Kami nggak minta subsidi banyak kok, cukup memenuhi kebutuhan pangan kita itu sudah lebih dari cukup.Â
Semoga kedepannya pemerintah mengeluarkan bantuan untuk para pekerja freelance yang jumlahnya memang sangat banyak di Indonesia. Dan semoga juga pemerintah tidak keberatan mengeluarkan bantuan lagi kepada rakyat yang terdampak pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H