Mohon tunggu...
Firdaus Deni Febriansyah
Firdaus Deni Febriansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Seorang freelance content writer, bloger, dan kontributor di beberapa media

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengungkap Pesan dari Meme "Aku Punya Biskuit"

24 Juli 2021   06:01 Diperbarui: 24 Juli 2021   07:05 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meme tersebut mengajarkan kita untuk berbagi. Walaupun hanya memberi sebuah biskuit kecil yang hanya bersisa satu saja.

Memberi itu tidak harus berupa barang mewah atau dalam jumlah yang banyak. Memberi biskuit pun bukan masalah, selama kita ikhlas memberinya.

Pada meme tersebut secara tersirat tokoh 2 bukanlah orang kaya raya seperti tokoh pertama. Namun tokoh 2 tetap ikhlas memberikan satu-satunya biskuit yang ia punya.

Berbagi itu indah.

 

Jangan Sombong dengan Barang yang Kita Miliki

Ketika Tokoh 2 memberi tau bahwa ia mempunyai biskuit, Tokoh 1 langsung menjawab bahwa ia memiliki mobil sport, rumah mewah, dan baju bagus. Jawaban tersebut seakan menunjukkan bahwa Tokoh 1 adalah orang kaya yang memiliki segala hal dan ingin ditunjukkan kepada Tokoh 2.

Beruntungnya Tokoh 2 sama sekali tak terpancing emosinya dan tetap menawarkan serta memberikan biskuit yang ia punya.

Ingat kawan, janganlah sombong dengan apa yang kita miliki saat ini. Semuanya hanyalah titipan Tuhan dan bisa diambil kapan saja.

 

Pertemanan Tidak Memandang Status Sosial

Kedua tokoh tersebut adalah dua tokoh dengan status sosial yang berbeda. Yang satu adalah orang kaya memiliki rumah mewah, baju bagus, dan mobil sport sedangkan satu lagi sederhana karena hanya mempunyai satu biskuit saja.

Tapi, mereka tetap berteman meski dalam keadaan status sosial yang berbeda serta dengan karakter yang juga berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun