Mohon tunggu...
Firdaus Deni Febriansyah
Firdaus Deni Febriansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Seorang freelance content writer, bloger, dan kontributor di beberapa media

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SCTV vs RCTI, "El Classico"-nya Stasiun Televisi, Siapa yang Terbaik?

27 Mei 2021   21:43 Diperbarui: 27 Mei 2021   22:02 4345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wowkeren.com

SCTV atau Surya Citra Televisi merupakan stasiun televisi Indonesia yang berada di bawah naungan perusahaan Emtek Grup. Sementara itu RCTI atau Rajawali Citra Televisi adalah stasiun TV yang berada di bawah naungan MNC Media.

Keduanya adalah stasiun televisi swasta pertama yang hadir di Indonesia yang mana RCTI hadir sedikit lebih dahulu daripada indosiar. Sejak dahulu, SCTV maupun indosiar selalu bersaing memberikan program terbaik (menurut mereka) kepada penonton televisi di Indonesia.

Tipe-tipe program acara yang mereka sajikan juga hampir sama. Acara gosip, sinetron, reality show, pokok seputar itulah. Persaingan yang paling mencolok adalah persaingan pada acara sinetron yang hadir sejak sore hari sampai malam hari.

Jika di sepak bola ada El Clasico Barcelona vs Real Madrid, maka SCTV vs RCTI adalah perseteruan El Classico-nya stasiun televisi. Acara kedua stasiun televisi ini selalu mendapatkan rating tertinggi setidaknya untuk 10 besar. Keduanya bersaing secara ketat merebut tempat di hati masyarakat Indonesia, sama seperti kamu yang berusaha merebut hati doi. Ciee..

Itu menjadi bukti nyata bahwa SCTV dan RCTI adalah kedua stasiun televisi paling top dan popular di Indonesia. Top di mata penonton Indonesia.

Lalu Mana yang Terbaik?

Apabila melihat posisi rating tahun-tahun ini, maka jawaban pertanyaan tersebut adalah RCTI. Dibuktikan dengan acara sinetron RCTI yang selalu menduduki puncak rating yaitu Ikatan Cinta. Sebenarnya SCTV tidak tinggal diam, bahkan sampai menggonta ganti sinetron demi menyaingi sinetron ikatan cinta.

Entahlah saya juga nggak tau, mengapa sekarang sepertinya sinetron SCTV dengan rumah produksi sinemartnya seakan sulit bersaing dengan rumah produksi MNC Picture yang dimiliki MNC Media. Padahal dulunya, ketika Sinemart masih di RCTI, sinetron SInemart selalu menduduki ratin teratas. Apakah ini sebuah karma karena dulu SInemart pindah ke kompetitor. Mungkin saja begitu, mungkin saja tidak.

Walaupun bagi saya keduanya bukan channel TV terbaik sama halnya seperti RTV, tapi saya menghargai warga +62 yang sangat suka dengan acara kedua channel TV tersebut. Namanya juga kesukaan orang beda-beda, jadi ya wajar saja. Selain itu, saya sangat salut dengan SCTV dan RCTI yang berhasil melakukan strategi marketing yang ciamik sehingga mampu membuat penonton menjadi tertarik.

Pak Sutanto dan Pak Hary Tanoe tau betul apa yang menjadi tayangan kesukaan masyarakat Indonesia. Dalam persaingan seperti ini, memang seharusnya mengutamakan selera pasar persetan dengan kualitas tayangan. Maaf, bagi saya kedua channel televisi tersebut bukan yang terbaik bagi saya karena acap kali menayangkan adegan-adegan yang tidak pantas.

Ke depannya, saya sangat berharap Pak Sutanto maupun Pak Hary Tanoe lebih meningkatkan kualitas acara yang menyesuaikan selera pasar. Misal untuk sinetron, kurangi adegan-adegan kurang senonoh yang nggak pantas dilihat oleh anak kecil. Karena bagaimana pun juga, sebenarnya bukan hal mudah untuk mengotrol tontonan anak kecil meskipun di televisi sudah dituliskan acara untuk orang dewasa. Sesusah membuatmu jatuh cinta kepadaku, eaa.

Nggak cuma itu saja, sebagai penonton televisi juga saya sangat berharap SCTV dan Indosiar menayangkan program-program yang bersifat edukatif seperti yang ditayangkan Trans 7 pada siang hari. Bukan hanya sinetron atau acara-acara reality show saja. Ya paling nggak, sediakan slot selama setengah atau satu jam untuk menayangkan acara edukasi.

Bukan Cuma RCTI dan SCTV saja, stasiun TV lainnya saya harap juga melakukan hal yang sama. Selanjutnya, tinggal memikirkan bagaimana acara tersebut bisa menarik perhatian dan mau ditonton oleh warga +62.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun