Iya betul, tapi kan rapat itu belum tentu setiap hari dan belum tentu juga semua menteri bisa memahami hasil rapat yang sudah disepakati. Nah, kalau ada grup WA, ketidakpahaman itu bisa langsung ditanyakan ke grup. Jadi nggak perlu langsung ketemu Pakde Jokowi.
Â
Bisa Dipakai untuk Rapat Koordinasi
Selama ini, memang rapat koordinasi dilakukan melalui video zoom. Namun nggak ada salahnya kalau mau coba rapat melalui whatsapp, ya lebih tepatnya meeting melalui chat.
Memang sih terkesan kurang profesional untuk pejabat, tapi nggak ada salahnya kok rapat lewat WA itu. Toh nggak ada yang tau, karena ini adalah soal internal. Khusus rapat dengan menko bisa memanfaatkan fitur video call whatsapp yang bisa menampung sampai 5 orang.
Rapat secara daring untuk saat ini sebenarnya harus terus dilakukan. Tujuannya hanya satu, yaitu meminimalisir penyebaran virus corona yang seakan nggak ada habis-habisnya sampai sekarang.
Â
Bisa Juga untuk Diskusi
Bukan hanya untuk rapat-rapat yang serius doang, dengan adanya grup WhatsApp Kabinet Indonesia Maju bisa dijadikan sebagai tempat berdiskusi. Berdiskusi dan membicarakan banyak hal, mulai dari soal di kementerian hingga persoalan yang lebih kompleks lagi menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kalau ada menteri yang mau curhat tentang kementeriannya juga bisa kok. Siapa tau, menteri lain ada yang bisa membantu memberikan saran dan masukan yang bagus.
Contohnya pada kasus rencana impor beras, Pak Airlangga bisa menyampaikan rencananya terlebih dahulu kalau mau impor beras dengan alasan tertentu. Nanti pastinya dari kementerian lain yang terkait ikut menanggapi, yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Semuanya perlu didiskusikan terlebih dahulu.
Â
Saya sih yakin kalau semua anggota Kabinet Pakde Jokowi punya whatsapp semua. Secara gaji dan tunjangan mereka gede-gede, masa iya sih beli HP Android aja nggak bisa. Saya yakin bisa la.