Mohon tunggu...
Firdaus Deni Febriansyah
Firdaus Deni Febriansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Seorang freelance content writer, bloger, dan kontributor di beberapa media

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sekte Kalender Gratisan

14 Januari 2021   10:44 Diperbarui: 14 Januari 2021   10:45 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay.com

Di setiap pergantian tahun, kalender menjadi salah satu barang yang banyak dicari. Maklum saja, benda ini memang sangat penting untuk terpampang nyata di dinding rumah supaya semua anggota keluarga tau hari ini hari apa dan tanggal berapa.

Secara umum, ada dua sekte orang saat mencari kalender di tahun baru. Ada yang membeli di pasar atau toko, dan ada juga yang minta ke orang lain alias nyari yang gratisan. Saya yakin masing-masing pasti punya alasan mengapa memilih sekte tersebut.

Dari dulu hingga saat ini saya masih berada di golongan sekte kalender gratisan. Saya meminta kalender kepada kerabat atau tetangga yang memang punya lebih, tapi nggak maksa sama sekali. Jika mereka nggak punya, ya sudah.

Begini alasan-alasan saya kenapa suka cari kalender gratisan alias tidak membeli :

Menghemat Pengeluaran

Memang kalender bukanlah barang yang mahal. Bahkan cenderung terjangkau dan nggak terlalu bikin kantong bolong. Tapi namanya pengeluaran tetap membuat uang saya berkurang meski hanya sedikit.

Tanpa beli kalender membuat keuangan saya lebih hemat 15 hingga 30 ribu. Yang mana uang tersebut bisa ditabung atau dibelikan nasi uduk 5 bungkus yang bikin kenyang. Jika bisa dapat gratis, mengapa saya harus keluar uang? Ini salah satu tips hidup hemat dalam hidup saya.

Di HP Sudah Ada Kalender

Alasan saya mencari kalender gratis selanjutnya adalah karena di hp saya dan juga hp mama dan kakak saya juga ada kalender. Jadi, sekalipun sampai hari ke 10 2021 belum ada kalender baru saya bisa langsung melihatnya di hp.

Kalender dinding sebenarnya hanya alternatif saja bagi saya dan keluarga. Kami nggak pernah ambisi membeli kalender baru dan cenderung menunggu pemberian kalender gratis dari orang lain. Cuma kalender dinding yang kami tunggu, bukan bansos maupun sembako.

---

Jadi itulah beberapa alasan yang membuat saya suka cari kalender gratisan. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada penjual kalender yang pernah menawarkan dagangannya kepada saya tapi nggak saya beli. Sekali lagi, saya mohon ampun.

Saya tetap doakan, semoga ada orang lain yang mau beli kalender mas/mbak/bapak/ibu. Semoga rezekinya semakin lancar di tahun 2021 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun