Di setiap pergantian tahun, kalender menjadi salah satu barang yang banyak dicari. Maklum saja, benda ini memang sangat penting untuk terpampang nyata di dinding rumah supaya semua anggota keluarga tau hari ini hari apa dan tanggal berapa.
Secara umum, ada dua sekte orang saat mencari kalender di tahun baru. Ada yang membeli di pasar atau toko, dan ada juga yang minta ke orang lain alias nyari yang gratisan. Saya yakin masing-masing pasti punya alasan mengapa memilih sekte tersebut.
Dari dulu hingga saat ini saya masih berada di golongan sekte kalender gratisan. Saya meminta kalender kepada kerabat atau tetangga yang memang punya lebih, tapi nggak maksa sama sekali. Jika mereka nggak punya, ya sudah.
Begini alasan-alasan saya kenapa suka cari kalender gratisan alias tidak membeli :
Menghemat Pengeluaran
Memang kalender bukanlah barang yang mahal. Bahkan cenderung terjangkau dan nggak terlalu bikin kantong bolong. Tapi namanya pengeluaran tetap membuat uang saya berkurang meski hanya sedikit.
Tanpa beli kalender membuat keuangan saya lebih hemat 15 hingga 30 ribu. Yang mana uang tersebut bisa ditabung atau dibelikan nasi uduk 5 bungkus yang bikin kenyang. Jika bisa dapat gratis, mengapa saya harus keluar uang? Ini salah satu tips hidup hemat dalam hidup saya.
Di HP Sudah Ada Kalender
Alasan saya mencari kalender gratis selanjutnya adalah karena di hp saya dan juga hp mama dan kakak saya juga ada kalender. Jadi, sekalipun sampai hari ke 10 2021 belum ada kalender baru saya bisa langsung melihatnya di hp.
Kalender dinding sebenarnya hanya alternatif saja bagi saya dan keluarga. Kami nggak pernah ambisi membeli kalender baru dan cenderung menunggu pemberian kalender gratis dari orang lain. Cuma kalender dinding yang kami tunggu, bukan bansos maupun sembako.
---
Jadi itulah beberapa alasan yang membuat saya suka cari kalender gratisan. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada penjual kalender yang pernah menawarkan dagangannya kepada saya tapi nggak saya beli. Sekali lagi, saya mohon ampun.