Selain itu duduk depan pintu juga kurang sopan dan nggak etis. Kalau sudah begini, siapapun enggan menikah orang yang nggak punya attitude yang baik. Saya pun setuju meski nasehat tersebut ditujukan kepada laki-laki.
Contoh lainnya adalah soal pelarangan duduk di atas bantal yang bisa sebabkan bisul. Ternyata ini nggak cuma mitos belaka, tetapi sangat mungkin terjadi karena pada dasarnya bantal bukanlah benda yang bersih. Ada banyak bakteri dan kotoran menjijikkan di sana, termasuk iler kita.
Lagipula bantal bukan tempat duduk kok, melainkan tempat tidur. Jadi, ngapain duduk di bantal? Kalau duduk mah di kursi aja. Iya kan
Menghormati yang Lebih Tua
Alasan berikutnya mengapa saya nggak banyak tanya ketika mendapatkan nasehat-nasehat tersebut semata-mata karena saya ingin menghormati kedua orang tua. Memang begitu seharusnya sikap dan perilaku anak kepada orang tuanya.
Saya nggak mau jadi anak durhaka yang suka membantah nasehat orang tua. Toh, hidup saya saat ini masih belum sepenuhnya lepas dari bantuan orang tua. Jadi, saya nggak pantas kalau sampai melakukan hal tersebut.
Apalagi-apalagi pemberian nasehat-nasehat tersebut dilakukan untuk kebaikan. Nggak ada alasan bagi saya untuk mendebatnya karena hal itu nggak perlu dilakukan.
Â
Walau terasa aneh, sesungguhnya nasihat orang-orang Jawa terdahulu memang sebaiknya untuk diikuti saja. Sungguh aneh, tapi benar-benar nyata adanya.