Zaman sekarang, apa kata orang jika jadi orang yang nganggur? Tentu saja banyak datang kesan negatif kepada dirinya. Terlebih lagi jika ia adalah seorang pria yang sudah punya anak istri. Sungguh suatu keadaan yang sangat memprihatikan.
Di sosial media banyak sekali narasi-narasi yang berkembang terutama pada saat pra pemilu atau sebelum pemilu 17 April 2019 yang lalu. Yang menyebutkan angka pengangguran sangat tinggi dan lapangan pekerjaan yang semakin sulit. Namun, bagaimana fakta sesungguhnya?
Data Tentang Angka Pengangguran di Tanah Air
Jadi, apakah angka pengangguran di Indonesia benar-benar tinggi? Atau justru malah sebaliknya? Menjawab hal ini, Badan Pusat Statistik telah mengeluarkan data terbaru yang menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia per Februari 2019 mengalami penurunan.
Dilansir dari situs bps.go.id, disebutkan bahwa dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 50 ribu orang. Akan tetapi, dari segi pendidikan justru lulusan sarjana dan diploma yang paling. Banyak tidak bekerja. Di bawah ini adalah data yang saya ambil dari akun Instagram katadatacoid.
Jadi, di satu sisi kita patut bersyukur bahwa perlahan tapi pasti angka pengangguran di Indonesia sudah mulai menurun. Namun juga yang sangat disayangkan bahwa lulusan sarjana atau diploma  yang notabene dianggap memiliki skill lebih untuk bersaing di dunia kerja justru masih kalah dengan lulusan SD, SMP, dan SMA yang saat ini sudah banyak terjun di dunia kerja.
Apa Sebabnya?
Ternyata ada 3 sebab mengapa lulusan S1 dan juga diploma bisa nganggur atau tidak bekerja :
- Keterampilan yang Tak Sesuai Kebutuhan
Ingin sukses dalam dunia kerja dan jika ingin karir terus meningkat, mempunyai skill yang apik adalah hal utama yang harus dimiliki oleh seorang sarjana/diploma. Namun kenyataannya, sarjana Indonesia hanya mementingkan ijazah mereka tanpa melatih skill dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia pekerjaan.Â
Bahkan jika kita melihat pada gambar di atas, menunjukkan bahwa lulusan sarjana. yang belum atau tidak bekerja meningkat hingga 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebuah fakta yang sangat miris tentunya. Bukan persoalan skill dan keterampilan saja, ternyata ada sebab lain yang membuat seorang sarjana atau diploma menganggur. Apa itu?
- Ekspektasi yang Terlalu Tinggi
Wajar-wajar saja jika kita menginginkan gaji besar dan posisi yang tinggi di tempat kerja. Namun semestinya siapapun itu harus mau untuk memulai karir dari bawah. Dari karyawan yang bergaji kecil hingga lama kelamaan posisi naik diikuti gaji yang juga naik. Gengsi hanya membuat anda sulit berkembang dalam karir.Â
- Lapangan Kerja Terbatas
Dan penyebab yang ketiga adalah lapangan kerja terbatas. Berdasarkan riset dari Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) tahun 2018, lapangan pekerjaan terutama sektor pertanian mengalami penurunan. Namun beruntung di sektor jasa mengalami sedikit peningkatan. Keterbatasan jumlah lapangan pekerjaan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap tingkat penyerapan calon pekerja itu sendiri.
Kesimpulan
Berdasarkan sekumpulan data yang telah saya berikan di atas dapat disimpulkan bahwa, hal yang paling penting adalah bagaimana membuat lulusan sarjana atau diploma bisa mendapatkan pekerjaan yang semestinya mereka dapatkan sehingga tak lagi menganggur dan tidak mendapatkan apa-apa.
Menurut anda, bagaimana solusi yang tepat menangani permasalahan ini? Mari sampaikan pendapat anda secara bijak melalui kolom komentar di bawah ini. Terima kasih Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H