Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru dan Dosen

Senang membaca teks dan konteks

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Minat Baca Siswa untuk Perubahan

1 Juli 2020   22:56 Diperbarui: 2 Juli 2020   00:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan temuan UNDP, posisi minat baca minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya ada dua negara dengan peringkat di bawah Indonesia, yakni Kamboja dan Laos. Masing- masing berada di urutan angka seratus.

( Tarbawi, Edisi 219 Th.11)

Hasil penelitian UNDP tersebut tentunya dapat menjadi renungan dan tantangan kita bersama, khususnya para guru di sekolah. Karena sekolah adalah wadah untuk mewujudkan generasi yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Tugas tersebut adalah terpikul sebagian di pundak para guru.

Berdasarkan kenyataan ini timbullah pertanyaan pertanyaan tentang bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan minat baca siswa? Pertanyaan ini harus dijawab oleh para guru, karena merekalah sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa.

Akan tetapi, timbul juga pertanyaan apakah para guru sudah memiliki minat baca yang tinggi? Sehingga mereka bisa menularkan minat, motivasi, dan pengalaman membaca mereka kepada para siswa. Dan pertanyaan inilah yang selayaknya dijawab terlebih dahulu, karena guru akan digugu dan di tiru minat bacanya oleh para siswa.

Oleh karen itu, untuk lebih menumbuhkan minat baca, perlu kiranya diketahui pengaruh bacaan terhadap suatu bangsa dan umat manusia agar nanti dapat kita ambil hikmahnya dalam membangun siswa dan masyarakat bangsa kita. Pengaruh bacaan tersebut dapat dilihat diantaranya:

1. al- Qur'an diturunkan selama 20 tahun 2 bulan dan 22 hari lamanya, ayat- ayat alquran silih berganti turun, dan selama itu pula Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tekun membaca, memahami, mengajarkan al- Qur'an, dan membimbing ummatnya. Sehingga pada akhirnya mereka berhasil membangun masyarakat yang terpadu didalamnya ilmu dan iman, nur dan hidayah, keadilan dan kemakmuran di bawah lindungan ridha dan ampunan ilahi.

2. Berdasarkan hasil penelitian seorang guru besar Harvard University yang dilakukannya pada 40 negara, untuk mengetahui kemajuan atau kemunduran negara- negara itu. Salah satu fakor utamanya menurut sang guru besar adalah materi bacaan dan sajian yang disuguhkan khususnya pada generasi muda.

Ditemukannya bahwa 20 tahun menjelang kemajuan atau kemunduran negara- negara yang ditelitinya itu, para generasi muda dibekali dengan sajian dan bacaan tertentu. Setelah 20 tahun generasi muda itu berperan dalam berbagai aktivitas, peranan yang pada hakikatnya diarahkan oleh kandungan bacaan dan sajian yang di suguhkan itu. Maka, janganlah kita menunggu dampak bacaan terhadap anak- anak kita kecuali 20 tahun kemudian. Pertanyaannya, kalau para siswa kita malas membaca, berarti sudah bisa diramalkan bagaimana kondisi bangsa 20 tahun kedepan.

3. Selanjutnya, pelajaran dapat pula kita ambil dari sejarah Jepang, yang sukses membangun masyarakatnya yang berantakan akibat perang dunia kedua. Jepang membangun masyarakatnya dengan pendidikan. Dan pendidikan amatlah identik dengan membaca. Kini kita bisa melihat dari berbagai media informasi tentang kemajuan Jepang.

Pelajaran lain dari Jepang ialah dalam meningkatkan minat baca dapat kita tiru pula dari budaya yang dikembangkannya. Disana ada gerakan 20 minutes reading of mother and child. Gerakan ini mengharuskan seorang ibu mengajak anaknya membaca selama 20 menit sebelum tidur. (Ubaidillah di dalam Tarbawi, 2010: 65-66).

Mungkin itulah salah satu hikmah dari Firman Allah SWT ayat yang pertama kali turun yakni tentang perintah membaca (Q.S. al- 'Alaq: 1). Berarti, untuk membangun masyarakat Indonesia, perlu ditingkatkan minat baca masayarakat, khususnya siswa, apalagi guru. Agar timbul manusia-manusia yang handal.

Dan untuk membentuk manusia-manusia yang handal, tentunya harus diadakan buku-buku handal dan berkualitas, sehingga pembacanyapun menjadi berkualitas.

Judul tulisan diatas bertujuan sebagai refleksi penulis terhadap diri penulis sendiri sebagai seorang guru dan mungkin oleh guru- guru yang lain. 

Seberapa besar kehobian guru dalam membaca? Apakah indikatornya? Apakah dengan target satu buku satu hari, atau satu minggu, atau satu bulan, dan seterusnya. Ilmu senantiasa berkembang, sedangkan kita senantiasa kekurangan informasi tentang ilmu pengetahuan.

Minat baca siswa bisa diupayakan dengan berbagai cara, dan yang paling utama adalah ketersediaan buku-buku bacaan yang dapat membuat mereka jadi lebih semangat membaca. Komik-komik yang terbaru dan mendidik sangat di butuhkan.

Pelajaran ini dapat kita ambil dari negara Jepang yang menyediakan beraneka ragam komik. Sehingga kebiasaan membaca begitu mengakar sampai- sampai di jalan, mobil, tempa-tempat umum mereka menyempatkan untuk membaca.

Selanjutnya upaya untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah dengan memberikan informasi tentang manfaat membaca, adapun manfaat membaca diantaranya:

1. Membaca merupakan proses mental secara aktif. Tidak seperti duduk di depan sebuah kotak idiot (TV, Plasystation, dll), membaca membuat Anda menggunakan otak Anda. Ketika membaca, Anda akan dipaksa untuk memikirkan banyak hal yang Anda belum mengetahuinya. Dalam proses ini, Anda akan menggunakan sel abu-abu otak Anda untuk berfikir dan menjadi semakin pintar.

2. Membaca akan meningkatkan kosakata Anda. Anda dapat belajar bagaimana mengira suatu makna dari suatu kata (yang belum Anda ketahui) dengan membaca konteks dari kata-kata lainnya di sebuah kalimat. Buku, terutama yang menantang, akan menampakkan kepada Anda begitu banyak kata yang mungkin sebaliknya belum Anda ketahui.

3. Membaca akan meningkatkan konsentrasi dan fokus. Anda perlu untuk bisa fokus terhadap buku yang sedang Anda baca untuk waktu yang cukup lama. Tidak seperti majalah, internet atau email yang hanya berisi potongan kecil informasi, buku akan menceritakan keseluruhan cerita. Oleh sebab Anda perlu berkonsentrasi untuk membaca. Seperti otot, Anda akan menjadi lebih baik di dalam berkonsentrasi.

4. Membangun kepercayaan diri. Semakin banyak yang Anda baca, semakin banyak pengetahuan yang Anda dapatkan. Dengan bertambahnya pengetahuan, akan semakin membangun kepercayaan diri. Jadi hal ini merupakan reaksi berantai. Karena Anda adalah seorang pembaca yang baik, orang-orang akan mencari Anda untuk mencari suatu jawaban.

Perasaan Anda terhadap diri Anda sendiri akan semakin baik. [Namun ingat, ikhlas tetap merupakan jalan untuk mencapai kesuksesan, dan berhati-hatilah dari sikap merasa bangga diri. Bersyukurlah selalu kepada Allah atas secuil pengetahuan yang Anda miliki].

5. Meningkatkan memori. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jika Anda tidak menggunakan memori anda, Anda bisa kehilangannya. Teka-teki silang adalah salah satu contoh permainan kata yang dapat mencegah penyakit Alzheimer.

Membaca, walaupun bukan sebuah permainan, akan membantu Anda meregangkan "otot" memori Anda dengan cara yang sama. Membaca itu memerlukan ingatan terhadap detail, fakta dan gambar pada suatu literatur, alur, tema atau karakter cerita.

6. Meningkatkan kedisplinan. Mencari waktu untuk membaca adalah sesuatu yang kita sudah mengetahuinya untuk dilakukan. Namun, siapa yang membuat jadwal untuk membaca buku setiap harinya? Hanya sedikit sekali. Karena itulah, menambahkan aktivitas membaca buku ke dalam jadwal harian Anda dan berpegang dengan jadwal tersebut akan meningkatkan kedisiplinan.

7. Meningkatkan kretivitas. Membaca tentang keanekaragaman kehidupan dan membuka diri Anda terhadap ide dan informasi baru akan membantu perkembangan sisi kreatif otak Anda, karena otak Anda akan menyerap inovasi tersebut ke dalam proses berfikir Anda.

8. Mengurangi kebosanan. Salah satu kebiasaan yang saya miliki adalah, apabila saya merasa bosan, maka saya akan mengambil buku dan mulai membacanya. Apa yang saya temukan dengan berpegang kepada kebiasaan ini adalah, saya menjadi semakin tertarik dengan suatu bahasan buku dan saya sudah tidak bosan lagi.

Maksud saya, jika Anda merasa bosan, Anda akan merasa lebih baik dengan membaca buku yang bagus, bukan?

Jika Anda ingin memecahkan rasa malas yang monoton, dan kehidupan yang tidak kreatif dan membosankan, maka pergi dan ambillah satu buku yang menarik. Bukalah halaman-halamannya dan jelajahi dunia baru yang penuh dengan informasi dan kecerdasan.

( http://remajaislam.com 22 Nopember 2011).

Cara- cara yang bisa di terapkan untuk membangun kebiasaan membaca siswa adalah dengan:

1. Pagi sebelum memulai pelajaran kira- kira 10 -- 15 menit siswa dan guru di wajibkan membaca buku apa saja yang menarik, kemudian setiap hari siswa menulis kesimpulan bacaannya. Kesimpulan tersebut di kumpulkan setiap minggu.

2. Menugaskan siswa untuk menamatkan satu buku selama satu bulan misalnya, dan membuat kesimpulannya, kemudian di kumpulkan.

3. Mengadakan lomba mengarang tentang suatu topik dari buku- buku yang telah di tentukan.

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun