Yap, pertarungan terus terjadi sekaligus menunjukkan seperti apa pertumbuhan BYD yang seolah menantang hampir semua produsen mobil listrik, termasuk Tesla.
Apakah ini pertarungan yang penting? Sudah tentu. Pasalnya, ini soal produsen mana yang bisa memimpin kendaraan masa depan.
Prediksinya memang akan lebih banyak mobil listrik alih-alih mobil konvensional.Â
BYD Ora Sepele..
Udah jadi rahasia kalau banyak yang sering menyepelekan produk-produk buatan China. BYD termasuk salah satunya. Bahkan Elon Musk sendiri pernah mengejek namanya yang terdengar aneh pada sesi wawancaranya dengan Bloomberg.
Industri otomotif pun setali tiga uang, banyak yang mengejek BYD. Namun, ada satu hal yang dilupakan: BYD lahir di tempat yang jadi salah satu pasar terbesar di dunia, China.
Tentu saja, dengan pasar sebesar China, BYD bisa mengalami perkembangan relatif cepat. Ini sama halnya dengan Mukesh Ambani yang anaknya nikah dengan biaya triliunan kemarin.
Soal Mukesh, dia berhasil manfaatin negara dengan populasi 1,4 miliar orang. China? Populasinya sama, dan itulah yang jadi tempat BYD bertumbuh.
Apalagi, China juga menjadi salah satu pasar otomotif terbesar yang ada di dunia. BYD tumbuh di ladang yang begitu subur.
Ditambah pula dengan ciri khas produk-produk dari negaranya--murah. Tak heran, BYD pun bisa bikin produknya masuk ke berbagai lapisan masyarakat.
Di beberapa negara seperti Eropa dan Amerika Latin, BYD bahkan bisa sedikit demi sedikit menggerus pasar EV nasionalnya.
Diversifikasi produk ke plug-in hybrid, hidrogen, dan lainnya pun semakin menguatkan posisi mereka.
Bahkan di Indonesia sekalipun, BYD sudah sering nampak di jalanan Jakarta karena BlueBird udah mulai bikin taksi listrik.