Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Editor - Helo! I'm is student of Lambung Mangkurat University. My major is Plant Protection

I'm interested with design graphic!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-Kedaireka. Kembangkan Limbah Kelapa, Mahasiswa Faperta Ajari SMPN 2 SATUI Kokedama

30 Juli 2022   11:45 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:08 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 30 Juli 2022. Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Kerjasama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (KKN-Kedaireka) dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2022 yang ditempatkan di Desa Wonorejo, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu atas bimbingan Dosen Pak Nurul Huda, S.Si., M.Si. menyelenggarakan sosialisasi dan praktik pembuatan Kokedama di SMPN 2 Satui.

img-5184-min-62e4d7bb08a8b5203c262d63.png
img-5184-min-62e4d7bb08a8b5203c262d63.png
Sosialisasi dan praktik pembuatan Kokedama yang diselenggarakan oleh 22 mahasiswa Faperta dari kelompok 43 di Desa Wonorejo, bekerja sama dengan warga sekolah menengah pertama dalam pelaksanaanya, seperti dewan guru dan 126 orang siswa-siswi kelas 7 SMPN 2 Satui. Siswa-siswi kelas 7 menjadi sasaran sosialisasi dan praktik berdasar atas kurikulum yang mengharuskan mereka belajar di luar lapangan serta sosialisasi dan praktik ini menjadi salah satu persiapan dari lomba sekolah sehat yang akan diikuti oleh SMPN 2 Satui.

img-7287-min-62e4d807a51c6f765f2d43e2.png
img-7287-min-62e4d807a51c6f765f2d43e2.png
Kokedama adalah salah satu metode menanam tanpa menggunakan pot. Diadaptasi dari Jepang, Kokedama yaitu berarti "Koke" lumut dan "Dama" bola. Namun, penggunaan lumut tersebut juga dapat diganti dengan serabut kelapa ataupun ijuk yang bahannya berserabut. Kokedama biasanya digunakan untuk tanaman hias.

Banyaknya pohon kelapa di Desa ini yang tentunya menghasilkan limbah serabut kelapa. Limbah serabut kelapa inilah yang kami manfaatkan melalui pembuatan kokedema sebagai alternatif cara penanaman.  Hal ini bertujuan untuk menjadikannya tanaman gantung yang bisa menghemat ruang, unik serta mudah dirawat. Selain itu, kokedema juga ramah lingkungan, ekonomis, murah, mudah ditemukan dan mengurangi limbah plastic serta meningkatkan kreativitas bagi para siswa/i, karena kokedema merupakan salah satu pengembangan metode menanam dengan minim air, hanya perlu di siram 1-2 kali dalam seminggu, mengurangi tingkat kelayuan tanaman, kokedema dapat menyimpan air dengan baik.

img-5145-min-62e4d86008a8b5243d680752.png
img-5145-min-62e4d86008a8b5243d680752.png
"Perasaannya seneng bisa belajar Kokedama, bahan-bahannya ada tanah, serabut, pupuk, benang wol, tanaman. Nanti mau coba bikin dirumah sama orang tua juga" ungkap Riyan, salah satu siswa SMPN 2 Satui.

Bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat Kokedama selain serabut kelapa yaitu, pupuk kompos, tanah, tanaman hias atau tanaman biasa, benang wol dan gunting. Langkah pembuatannya, pertama campurkan tanah dengan pupuk, tambahkan air seperlunya lalu aduk sampai merata. Kemudian, bentuk bola mengelilingi akar tanaman dengan campuran tanah dan pupuk tadi. Setelah membentuk bola, bungkus secara menyeluruh dengan serabut kelapa. Ikat kuat bungkusan serabut dengan benang wol hingga serabut tertutup dengan rapi. Penggunaan serabut kelapa dan belang wol diperuntukan untuk dapat mengikat atau menahan air lebih lama dan kuat, sehingga tidak perlu menyiramnya setiap hari seperti penggunaan pot biasa. Tambahkan tali agar tanaman kokedama bisa digantung. Kokedama pun sudah selesai dan dapat digantung.

img-5137-min-62e4d8bfa51c6f765f2d43e5.png
img-5137-min-62e4d8bfa51c6f765f2d43e5.png
"Tadi belajar tentang bikin Kokedama, bahannya ada serabut kelapa, tanah sama pupuk, digumpal-gumpal, disatuin terus diiket sama benang wol yang banyak. Lebih bagus pake Kokedama ini ketimbang yang pake pot itu mahal. Cara nyiramnya juga beberapa kali aja di satu minggu. Nanti mau bikin dirumah sama ayah sama ibu" ungkap Zira, salah satu siswi SMPN 2 Satui.

H. Sumali, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 2 Satui mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan sosialisasi ini.  "Tentu kesan dan pesannya sangat senang. Terima kasih kami ucapkan ya, atas kedatangan mahasiswa dari ULM ini, jadi selain memberikan ilmu ini di programkan kami merasa termotivasi dengan adanya mahasiswa, diharapkan para siswa nanti bisa juga kuliah seperti kalian. Jadi dari sekolah sangat berterima kasih dan mudah-mudahan sebelum KKN ini berakhir, nanti bisa kesini lagi," Ungkap Sumali, Kepala Sekolah SMPN 2 Satui.

pak-sumali-62e4d8e108a8b5346c7fd3f2.png
pak-sumali-62e4d8e108a8b5346c7fd3f2.png
"Harapannya kalau bisa berlanjut, bisa dilanjutkan. Hari ini mungkin mereka (siswa) penasaran dan berhasil yang pertama ini. Semoga nanti yang kedua dan ketiga juga ada dan berhasil, jadi bisa berlanjut agar temotivasi dan memberi pengaruh positif, baik bagi masyarakat disini dan generasi muda kita. Juga harapan saya, semoga program ini setiap tahun ada" tambahnya.

Copywriter : Farah Yumna Azumi, Firdaus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun