A. Aliran pragmatisme ini terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu: pragma yang berarti "perbuatan atau tundakan" dan isme berarti "ajaran atau pandangan". Jadi pragmatisme ini menekankan bahwa pemikiran yang memiliki tindakan dalam pendidikan aliran pragmatisme berpandangan bahwa kriteria kebenaran suatu ialah yang memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata, semakin banyak manfaatnya maka semakin benar bagi kalangan pragmatis.Â
Tujuan pragmatisme dalam pendidikan bahwa pendidikan harus mengajarkan seseorang yang berpikir dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Dalam aliran pragmatisme pendidikan ada dua sudut pandang, yaitu: peserta didik dan pendidik.
B. Tokoh-tokoh pragmatisme beserta pemikiranya
1. Charles sanders peirce (1839)
Dalam konsepnya, ia menyatakan bahwa sesuatu dinyatakan berpengaruh bila memang membuat hasil yang praktis. Ia juga mengatakan bahwa pragmatisme sebenarnya bukan suatu metafisika dan juga bukan teori kebenaran melainkan suatu teknik memecahkan masalah.
2. William James (1842)
Ia lahir di New York pada tahun 1842, ia juga dikenal luas dengan bidang psikolog. Dalam aliran ini James mengemukakan bahwa tidak ada kebenaran mutlak yang berlaku umum, bersifat tetap, berdiri sendiri.Â
3. John Diwey (1859-1852)
Ia merupakan seorang pragmatis, tetapi pemikiranya sering disebut dengan instrumentalis. Tujuan filsafat diwey untuk mengatur kehidupan dan aktifitas manusia agar lebih baik.
4. Herakleitos (550-480SM)
Ia dikenal dengan sebutan si gelap karena pemikiranya sukar untuk dipahami, pemikiran yang paling terkenal dari Herakleitos adalah perubahan alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H