Mohon tunggu...
firdasekar
firdasekar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Permen Sehat Berbahan Kunyit dan Temulawak : Langkah Nyata Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Kembangbelor

19 Januari 2025   18:24 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO PRODUK PERMEN KUNYIT DAN TEMULAWAK

Mojokerto -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui program pengabdian mahasiswa menciptakan gebrakan baru dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggelar kegiatan bertajuk "Inovasi Permen Sehat Berbahan Dasar Kunyit dan Temulawak untuk Meningkatkan Kesehatan Tubuh". Acara ini berlangsung pada Senin, 13 Januari 2025, bertempat di Posyandu Dusun Kembang, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Sub Kelompok Inovasi Produk 1 ini dipimpin oleh Rizki Dwi Bakhtiar Surin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dengan penyelenggara utama Firda Sekar Arum. Dalam acara yang melibatkan 10 ibu-ibu kader Posyandu setempat, para peserta mendapatkan penyuluhan tentang manfaat kunyit dan temulawak serta pelatihan praktis membuat permen sehat berbahan dasar tanaman herbal tersebut.

Manfaat Kunyit dan Temulawak untuk Kesehatan

Dalam sesi penyuluhan, peserta diperkenalkan pada khasiat kunyit dan temulawak. Kunyit dikenal dengan sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan kemampuannya memperbaiki sistem pencernaan, sementara temulawak berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan liver. "Kami ingin masyarakat memahami bahwa bahan alami seperti kunyit dan temulawak sangat bermanfaat bagi kesehatan dan dapat diolah menjadi produk yang praktis dikonsumsi," ujar Ketua dari pengabdian Sub Kelompok Inovasi Produk 1.

Pelatihan Pembuatan Permen Sehat

Usai penyuluhan, para peserta diajarkan membuat permen sehat dengan bahan utama kunyit, temulawak, madu, dan gula. Proses pelatihan mencakup pengolahan bahan, pencampuran, hingga pencetakan permen yang menarik bagi anak-anak. Para ibu-ibu tampak antusias mengikuti setiap tahap pembuatan. "Ide ini sangat bermanfaat, karena kami tidak hanya belajar membuat permen sehat, tetapi juga memahami cara mengolah tanaman herbal secara praktis," ungkap salah satu peserta, Ibu Siti.

SALAH SATU TAHAPAN PROSES PEMBUATAN PERMEN BERBAHAN KUNYIT DAN TEMULAWAK
SALAH SATU TAHAPAN PROSES PEMBUATAN PERMEN BERBAHAN KUNYIT DAN TEMULAWAK

Antusiasme dan Harapan Masyarakat

Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Kembangbelor. Para peserta merasa termotivasi untuk mempraktikkan pembuatan permen sehat di rumah dan bahkan melihat peluang usaha dari produk ini. "Kami berharap permen sehat berbahan kunyit dan temulawak ini bisa menjadi bagian dari pola konsumsi sehat masyarakat dan membantu mengurangi ketergantungan pada produk olahan berbahan kimia," ujar Rizki Dwi Bakhtiar.

Keberlanjutan Program dan Dampak Jangka Panjang

Program ini akan terus dimonitor untuk memastikan keberlanjutan dan dampaknya terhadap masyarakat. Selain meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat, pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber ekonomi.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa pengabdian Untag Surabaya tidak hanya memberikan edukasi kesehatan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan masyarakat berbasis produk inovatif. Desa Kembangbelor kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan kualitas hidup warganya melalui konsumsi sehat dan pengolahan produk lokal yang bernilai tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun