Mohon tunggu...
Firdausi Qomariyatun Fitri
Firdausi Qomariyatun Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Tulis, baca, pahami

Tak ada kata terlambat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

3 Metode dalam Belajar Filsafat

18 Maret 2020   21:38 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:52 2281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas tiga metode filsafattersebut ada baiknya kita mengetahui apa itu metode. 

Secara harfiah metode adalah cara, dan  secara umum metode adalah ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajarkan sesuatu kepada peserta didik supaya tercapai tujuan belajar dan mengajar.

Metode-metode dalam belajar filsafat, yakni:

1. Metode Positifistik

Teori filosofis menyatakan bahwa positifistik adalah pengetahuan tertentu yang didasarkan pada fenomena alam dan sifat serta hubungannya. 

Dengan demikian informasi yang berasal dari pengalaman indrawi ditafsirkan melalui akal dan logika yang membentuk sumber eksklusif dari sumber pengetahuan tertentu.

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Positifisme juga berpendapat bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dimana metode-metode penelitian empiris dapat dipergunakan untuk menemukan hukum-hukum sosial kemasyarakatan.

Seperti dunia fisik yang beroperasi menurut hukum umum, sama halnya metafisika dan teologi karena klaim metafisika dan teologi tidak dapat diverifikasi oleh pengalaman indrawi. 

Meskipun pendekatan positifistik telah menjadi tema berulang dalam sejarah barat, pada dasarnya positifistik hanya  menyempurnakan empiris dan rasionalisme yang bekerjasama.

2. Metode Fenomenologi

metode ini adalah salah satu jenis metode penilaian kualitatif yang mengungkapkan kesamaan makna menjadi konsep atau fenomena secara sadar dan individual yang dialami oleh sekelompok atau individu lainnya. 

Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat

Metode yang digunakan dalam fenomenologi yaitu metode riset. Yang mana metode ini sangat dekat dengan psikologi.

Fenomenologi berasal dari kata "fenomen" yang artinya, gejala yang dilihat dari indra, tetapi dalam filsafat fenomenologi ini adalah suatu gejala yang tidak harus diamati oleh indra karena gejala bisa dilihat dari batiniyah dan tidak berupa kejadian seperti apa yang dilihat dari dirinya sendiri.

3. Metode Kritis

Metode ini merupakan sikap seseorang secara spontan terhadap sesuatu yang terjadi secara tidak terduga, baik dalam bentuk kritik yang menentang diri sendiri atau orang lain, dan dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sudah dipelajarinya.

Baca juga : Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Materialisme Pendidikan Filsafat

Jadi jelas, pengetahuan ala kadarnya tatkala mengulang pelajaran dalam belajar fisafat sangat memerlukan metode ini. Metode ini digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit banyak telah memiliki pengetahuan filsafat.

Dalam metode ini terbentuk beberapa tahapan yaitu, interprestasi, analisis, empiris, dialog, kritis dan dilanjut dengan aksi, yang mana ia mengkritik dengan menggunkan  pendapatnya sendiri ataupun dengan menggunakan pendapat filosof lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun