Mengadakan kegiatan seperti debat, diskusi, dan kampanye anti-korupsi. Dengan harapan anak-anak dapat lebih memahami akan buruknya suatu tindakan korupsi, dan diharapkan agar anak-anak mampu untuk mengembangkan pengetahuannya dan dapat berpikir secara cermat akan permasalahan korupsi melalui cara pandang mereka.
4. Kerja Sama dengan Masyarakat
Melibatkan masyarakat dan organisasi anti-korupsi dalam kegiatan pendidikan. Besar harapan bahwasannya masyarakat juga ikut mendukung dan membantu gerakan anti korupsi di Indonesia.
5. Penggunaan Teknologi
Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Tidak sedikit informasi dari beragam teknologi saat ini yang banyak menyampaikan dan menyuarakan akan kesadaran anti korupsi bagi masyarakat. Dengan harapan kedepannya dukungan dan partisipasi masyarakat akan disosialisasikan melalui berbagai platform digital ataupun media sosial guna mengajak masyarakat menjadi bagian dari gerakan anti korupsi.
Singkatnya pendidikan anti-korupsi ada baiknya untuk segera diberikan sebab pendidikan anti-korupsi merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang bersih dan transparan, dan diperlukan adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan kesadaran dan karakter anti-korupsi.
Referensi
Transparency International. (2022). Corruption Perceptions Index.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Program Integritas.
Universitas Indonesia. (2020). Pendidikan Anti-Korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H