Mohon tunggu...
Firda Khoirunnisa
Firda Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Saya merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro prodi Ilmu Perpustakaan. Hobi yang saya miliki diantaranya menonton film, mendengarkan musik dan melukis. Pada Kompasiana ini, saya akan menuangkan cerita, opini, maupun informasi yang saya punya kedalam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentengi Anak-anak Sejak Dini: Mengajarkan Literasi Digital Sejak Dini

21 Agustus 2023   19:19 Diperbarui: 21 Agustus 2023   19:46 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Tentang Hoax. (Dokumen Pribadi)

Tegal (10/8/2023). Hoax adalah informasi palsu, tipu daya, atau rumor yang disebarkan dengan tujuan untuk menyesatkan, menipu, atau memperdaya orang lain. Informasi palsu ini seringkali dirancang untuk terlihat seperti fakta atau berita yang sah, namun pada kenyataannya, informasi tersebut tidak memiliki dasar yang benar atau dapat dipertanggungjawabkan. Hoax dapat disebarkan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, pesan teks, surel, dan platform online lainnya. 

Maksud di balik penyebaran hoax bisa bervariasi, termasuk untuk menciptakan sensasi, mempengaruhi opini publik, mendapatkan keuntungan finansial, atau merusak reputasi individu, kelompok, atau lembaga tertentu. Hoax seringkali memanfaatkan emosi manusia, seperti rasa takut, kecurigaan, atau keingintahuan, untuk memicu reaksi atau penyebaran informasi lebih lanjut. Mengutip dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. 

Anak-anak cenderung lebih rentan menerima hoax, hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam memilah informasi yang diterima, kurangnya pengetahuan, dan rasa keingintahuan yang tinggi. Dalam era digital dan keterhubungan yang luas, penyebaran hoax bisa terjadi dengan cepat dan luas. Oleh karena itu, kemampuan untuk memilah informasi, memverifikasi fakta, dan berpikir kritis sangatlah penting. Upaya untuk mencegah penyebaran hoax melibatkan literasi digital yang kuat, keterampilan dalam memeriksa sumber informasi, serta kebijakan dan langkah-langkah untuk menghambat penyebaran informasi palsu di dunia digital. 

Edukasi tentang Hoax sedang berlangsung. (dokumen Pribadi)
Edukasi tentang Hoax sedang berlangsung. (dokumen Pribadi)
Upaya pencegahan hoax dengan melibatkan literasi digital yang baik ini telah dilaksanakan oleh penulis. Penulis melakukan KKN Tim 2 Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 yang berlokasi di Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)". Edukasi ini bertema "Identifikasi dan Pencegahan Penyebaran Hoax Melalui Literasi Digital yang Baik." yang berlangsung di SDN 01 Jatimulya. Edukasi ini dilakukan dengan pengenalan secara ringkas tentang hoax, ciri-ciri hoax, dampak yang ditimbulkan hoax, dan pencegahan hoax melalui literasi digital yang baik.

 

Edukasi kepada anak-anak tentang Hoax. (Dokumen Pribadi)
Edukasi kepada anak-anak tentang Hoax. (Dokumen Pribadi)
Literasi digital untuk anak-anak menjadi landasan penting dalam upaya pencegahan hoax. Dalam proses ini, anak-anak diajarkan bukan hanya untuk menggunakan teknologi, tetapi juga untuk memahami dan memilah informasi dengan bijak. Upaya ini bukan sekadar mengajarkan mereka bagaimana menghindari berita palsu, tetapi juga membantu mereka membangun pemahaman yang kuat tentang bagaimana informasi dibentuk, disebarkan, dan dipertanyakan.

Melalui pendidikan literasi digital yang tepat, anak-anak dapat menjadi agen perubahan positif dalam membangun lingkungan digital yang lebih sehat dan bebas dari hoax. Selain itu, dengan memahami pentingnya literasi digital pada anak-anak untuk upaya pencegahan hoax, kita dapat membantu mereka tumbuh sebagai individu yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan informasi di era digital ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun