Mohon tunggu...
Firda Msch
Firda Msch Mohon Tunggu... -

Perasaan dari semua rasa itu rumit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salamku Padanya

16 April 2018   03:53 Diperbarui: 16 April 2018   03:57 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari kembali lagi,

Berseria embun pagi.

Seakan semesta berdialog

Dan menyampaikan sesuatu.

Pagi merekah, rindu membuncah.

Ingatanku tak kuasa berontak

Luka dalam tanpa darah,

Perih yang purba.

Jarak seringkali,

Menjadi ibu dari sajak-sajak.

Sebab dimata kita,

Barangkali rindu memang hujan

Yang mengenang kepergianmu.

 

Dalam lelap maupun sadar,

Aku masih bisa memimpikanmu.

Aku masih merindukanmu. Seperti,

Api melawan redup.

Rasanya sama saja.

 

Aku tak mampu mengurai benang dikepala,

Mengulur dan menjahitnya tuk jadi pelukan.

Tak kuat ku menahan serta melihat

Hatiku yang mengalirkan harapan,

Dan memohon agar kau kunjung datang.

 

Dirimu dimana...

Mengapa kau datang dengan membawa segudang cinta,

Lalu kau renggut semuanya,

Dan hanya meninggalkan luka.

Lantas bagaimana dengan perih ini

Yang memakan kata demi kata.

 

Bagaimana pula dengan rinduku,

Yang sedang melilit tubuh ini.

Dan bagaimana dengan harapanku..

Yang membuatku terjebak dalam lubang ini..

 

Kata orang, yang abadi itu kata-kata

Maka kuabadikan engkau sebagai puisi,

Akar kehilangan yang tak kunjung kembali.

 

Dibalik layar : snbr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun