Mohon tunggu...
MUHAMMAD FIRDAUS ALFIAN
MUHAMMAD FIRDAUS ALFIAN Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Cina pada Masa Pandemi

5 Oktober 2022   09:30 Diperbarui: 5 Oktober 2022   10:05 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya penademi covid  19 ini sangat lah merubah tatanan dinamika politik internasional, contohnya seperti hampir semua negara di dunia menutup wilayahnya masing-masing untuk mengurangi penyebaran virus covid tersebut. Yang mana mengakibatkan tergangunya hubungan bilateral dan multilateral antar negara. Dengan adanya pendemi ini membuat politik global mengeluarkan rasa nasionalsime yang kuat, yang mana disebabkan adanya gotong royong untuk membantu satu sama lain[1]. Tidak hanya dalam negara sendiri, negara-negara tetangga punya juga ikut membatu satu sama lain. Membantu negara-negara yang benar-benar dalam keadan kritis, seperti membantu peralatan medis, ekonomi dll

 

Tetapi dengan adanya pandemi ini banyak negara-negara memanfaatkan nya sebagi bisnis dengancara berlomba-lomba menciptakan vaksin yang kemudian di jual untuk negara-negara yang membutuhkan. Pendemi ini juga memicu kecurigaan publik atas adanya actor-aktor di balik pandemi yang mematikan ini, yang mana pandemi ini menuai banyak nya kontroversi yang ada.

    

Dengan adanya pandemi ini, negara di dunia mengalami perubahan khususnya politik global. Dinamika politik global saat ini berfokus pada upaya penanganan pandemi Covid-19. Sehingga pandemi Covid-19 bisa dijadikan sebagai babak baru dalam pergerakan politik global. Semua negara sama-sama berupaya memperlambat penyebaran virus untuk meminimalisasi beban bagi kapasitas sistem kesehatan sambil memberikan waktu untuk pengumpulan sarana pengobatan dan kemungkinan dikembangkannya vaksin. Hubungan internasional pun terpengaruhi oleh cara-cara pengurungan wilayah, pembatasan ekspor peralatan medis penghentian giat-giat produksi, dan terbatasnya pergerakan tenaga kerja. Negara dipaksa untuk menerapkan pembatasan perjalanan internasional atau penutupan batas negara.

Akibat nya negara-negara di paksa dengan keadaan untuk mampu memenuhi kebutuhan internal negaranya masing-masing dan mengurangi level ketergantungan pasokan logistic karna dengan keadaan sekarang semua negara akan lebih memprioritaskan negaranya sendiri. Realitas ekonomi-politik global seperti ini akan mendorong terbentuknya karakter politik internasional yang lebih bersifat state-centric, nasionalistik, dan proteksionis, yang cenderung melemahkan dalil dan postulat tradisi globalis dan multilateralis.

Penanganan virus corona membutuhkan kepemimpinan yang efektif, tegas, dan cermat, dalam mengendalikan dan memobilisasi semua kerja serta upaya lintas sektoral secara harmoni. Dengan manajemen kepemimpinan yang efektif, langkah-langkah yang ditempuh bisa semakin efektif untuk membatasi ruang gerak dan persebaran virus, meminimalisasi tingkat kematian (mortality rate ) dan meningkatkan potensi sembuh dan percepatan recovery bagi pasien yang telah terdiagnosis positif terinfeksi.

Dalam bidang ekonomi, setidaknya ada tiga aspek yang bisa melibatkan kerjasama antarbangsa:

  • Dukungan finansial Seperti contohnya: Jepang barusaja memberikan bantuan keuangan sebanya 50 miliar yen, atau setara dengan Rp 6,9 triliun untuk membantu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi dan menjaga kinerja perekonomian. Pinjaman ini memiliki bunga 0.01% dengan lama pinjaman 15 tahun.
  • Bantuan teknis seperti contohnya: Australia telah membagikan pengalamanya kepada Indonesia dalam mengembangkan kebijakan dan program untuk memulai kembali operasi bisnis serta merangsang ekonomi. Dalam sebuah pertemuan secara daring, anggota parlemen Australia telah memaparkan kebijakan pemulihan ekonomi, salah satunya dengan mempunyai dua alokasi dana untuk tingkat nasional dan negara bagian agar distribusi dana bisa menjadi lebih cepat.
  • Diplomasi ekonomi Seperti contohnya: Kementerian Luar Negeri baru-baru ini bekerja sama dengan bank indonesia untuk menciptakan persepsi positif perekonomian RI guna mendorong investasi dan perdagangan Indonesia.

Semangat kebersamaan yang dihadirkan melalui kerja sama antar negara mengirimkan pesan yang kuat bahwa kita memiliki teman baik, tidak hanya di masa damai, tetapi juga di masa krisis. Hal ini yang mungkin akan menjadikan kerjasama bilateral dan multilateral anatar negara semakin kuat[1], karna dalam keadaan yang sama-sama mengalami masa krisis ini banyak negara-negara yang masih membantu negara lainya yang membutuhkan walaupun negara tersebut tetap di haruskan untuk memenuhi kebutuhan internal negara tersebut.

Seperti yang di catat oleh WHO (world health organization) data jumlah kasus covid yang terjadi secara internasional sebagai berikut:

  • Jumlah kasus yang terpapar virus: 185 291 530
  • Jumlah kaus kematian: 4 010 834
  • Jumlah dosis vaksin yang telah di berikan: 3 078 787 056

Jumlah di atas adalah jumlah yang telah di catat oleh WHO sampai saat ini, kemungkinan akan bertambah di lihat dari bertambahnya orang yang terpapar virus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun