Hari itu telah tiba,
Aku tlah bangun tanpa jeda,
Sang fajar pun sudah di timur sana,
Dengan cahya yang menyingsing menerpa.
Â
Entah apa yang kupikirkan di depan sana,
Semuanya serasa hampa tak bernyawa,
Belukar semak pun tak gembira ria,
Padahal aku sedang bahagia.
Â
Hembus nafasku membuat tercandu,
Yang terus membuat ku ingat selalu,
Hanya satu untuk orang tertuju,
Yaitu kamu yang selalu membuat ku rindu.
Â
Hembusan nafas kini menyelimuti permukaan,
Entah apa yang terjadi tuhan yang merencanakan,
Bahkan diri ini tak tahu dengan kata apa diungkapkan
Kini tangis bahagia mulai membasahi kelingkupan.
Â
Hati yang terpendam tak mengerti apa itu rasa,
Bahkan sang merpati putih kembali pulang ke desa,
Dengan harapan sungkar sang  pemilik rasa.
Â
Kini mereka hadir dengan sengaja,
Melabuhi riang di penghujung senja,
Tak tahu rasa apa yang sedang meraja,
Atau kan kamu datang dengan sengaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H