Desain Storyboard Punden Jatisumber (Punden Mbah Sumber Sari): Hasil Karya Mahasiswa KKNT Mojokerto 12 untuk Pengenalan dan Pelestarian Warisan Budaya

Punden Jatisumber, yang dikenal juga dengan nama Punden Mbah Sumber Sari, merupakan salah satu situs bersejarah yang berada di Desa Watesumpak, Mojokerto. Punden ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, yang menjadi bagian penting dari warisan leluhur masyarakat setempat. Untuk mengenalkan lebih dalam tentang situs ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Mojokerto 12 yang bertugas di desa tersebut, menciptakan sebuah desain storyboard yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan pengunjung mengenai sejarah, pemanfaatan, dan pembaruan yang dilakukan pada Punden Jatisumber.

 Apa Itu Desain Storyboard Punden Jatisumber?

Desain storyboard Punden Jatisumber adalah representasi visual yang terdiri dari rangkaian gambar dan narasi yang menggambarkan berbagai informasi tentang Punden Jatisumber, mulai dari lokasi, sejarah, pemanfaatan, hingga pembaruan yang dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa KKNT. Storyboard ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dan menyeluruh mengenai punden tersebut, serta memberikan pengalaman edukatif yang menarik bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh tentang situs bersejarah ini.

Apa Saja yang Terkandung dalam Desain Storyboard?

1. Lokasi Punden Jatisumber

   Dalam desain storyboard ini, lokasi Punden Jatisumber digambarkan dengan jelas. Punden ini terletak di sebuah area yang cukup terpencil di Desa Watesumpak, yang membuatnya menjadi tempat yang tenang dan penuh dengan suasana alami. Storyboard ini membantu pengunjung untuk lebih mudah menemukan lokasi punden dengan memberikan peta sederhana dan arah yang jelas menuju ke situs tersebut.

2. Sejarah Singkat Punden Mbah Sumber Sari  

   Salah satu bagian penting dalam storyboard ini adalah penjelasan mengenai **sejarah singkat Punden Mbah Sumber Sari**. Punden ini memiliki hubungan erat dengan kebudayaan leluhur dan diyakini sebagai tempat pemujaan atau tempat ziarah bagi masyarakat setempat. Sebagai salah satu situs penting, punden ini juga dikenal sebagai tempat yang dihormati oleh warga desa karena adanya cerita-cerita mistis dan kisah-kisah yang berhubungan dengan leluhur mereka. Storyboard ini mengungkapkan sejarah tersebut dalam bentuk narasi yang mudah dipahami, sehingga pengunjung dapat memahami konteks budaya dan sejarah punden ini.

3. Pemanfaatan Punden oleh Masyarakat

   Selain sejarah, storyboard ini juga memuat informasi mengenai pemanfaatan Punden Jatisumber oleh masyarakat setempat**. Punden ini tidak hanya berfungsi sebagai situs bersejarah, tetapi juga digunakan oleh warga sebagai tempat upacara, doa, dan kegiatan spiritual lainnya. Storyboard menjelaskan bagaimana punden ini tetap relevan bagi kehidupan sosial dan spiritual masyarakat, meskipun telah ada perubahan dalam pola kehidupan mereka. Melalui desain ini, pengunjung dapat melihat bagaimana situs sejarah tetap memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat modern.

4. Pembaruan dan Penyegaran Punden

   Salah satu fitur menarik dalam desain storyboard ini adalah pembahasan mengenai **pembaruan dan penyegaran** yang dilakukan pada Punden Jatisumber. Seiring berjalannya waktu, punden ini mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam dan aktivitas manusia. Mahasiswa KKNT, bekerja sama dengan masyarakat, telah melakukan berbagai pembaruan dan penyegaran pada situs ini, termasuk perbaikan struktur dan pembersihan area sekitar punden. Storyboard ini menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga keberlanjutan situs dan memastikan bahwa Punden Jatisumber tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Manfaat dan Tujuan Pembuatan Desain Storyboard

1. Edukasi dan Pengenalan Budaya kepada Masyarakat dan Pengunjung

   Salah satu tujuan utama pembuatan desain storyboard ini adalah untuk "mengedukasi masyarakat dan pengunjung" tentang pentingnya Punden Jatisumber sebagai bagian dari warisan budaya. Dengan adanya storyboard, masyarakat dapat lebih memahami sejarah dan nilai budaya yang terkandung dalam punden ini, sementara pengunjung dari luar desa juga dapat lebih mudah memahami konteks budaya yang ada.

2. Pelestarian dan Perawatan Situs Bersejarah

   Storyboard ini bertujuan untuk memperkenalkan upaya pelestarian dan perawatan yang telah dilakukan untuk menjaga Punden Jatisumber tetap relevan dan terawat. Hal ini akan memberikan informasi yang penting bagi pengunjung tentang bagaimana situs-situs bersejarah dapat dilestarikan melalui kerjasama antara masyarakat dan pihak terkait.

3. Meningkatkan Daya Tarik Wisata  

   Dengan memvisualisasikan informasi mengenai Punden Jatisumber secara menarik dan mudah dipahami, desain storyboard ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata untuk mengunjungi situs bersejarah ini. Wisatawan yang tertarik pada sejarah dan budaya dapat lebih tertarik untuk mengunjungi punden ini, yang pada gilirannya dapat mendukung perekonomian lokal.

4. Menghargai Warisan Leluhur 

   Melalui storyboard ini, mahasiswa KKNT bertujuan untuk menghargai dan melestarikan warisan leluhur yang ada di Desa Watesumpak. Dengan mengenalkan lebih dalam tentang Punden Jatisumber, generasi muda diharapkan dapat lebih memahami pentingnya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

Harapan untuk Masa Depan

Desain storyboard Punden Jatisumber yang dikembangkan oleh mahasiswa KKNT Mojokerto 12 diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan situs ini secara lebih luas, baik kepada masyarakat setempat maupun pengunjung dari luar desa. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, Punden Jatisumber diharapkan dapat lebih dikenal dan dihargai, serta terus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Ke depannya, desain storyboard ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan situs-situs bersejarah lainnya di wilayah Mojokerto. Dengan pemanfaatan teknologi visual seperti ini, warisan budaya lokal dapat diperkenalkan dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, serta membuka peluang baru dalam upaya pelestarian dan promosi budaya daerah.