Dalam mempertahankan kearifan lokal para orang tua sebelumnya akan mewariskan untuk anak-anaknya dan seterusnya. kearifan lokal yang ada pada suatu daerah sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut karena sudah begitu melekat yang membuat berbeda dari masyarakat yang tinggal di wilayah lain dan jadi begitu unik. kearifan lokal juga bentuk generasi muda untuk melawan arus globalisasi dengan digenggam teguh kekayaan budaya agar tertanam di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Semakin berkembangnya zaman, keberadaan kearifan lokal semakin menghilang secara perlahan, itulah yang menjadi penting bagi generasi muda penerus bangsa mengetahui serta paham dalam menerapkan nilai-nilai pada kearifan lokal yang ada disekitarnya. Membentuk masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan tatanan sosial menjadi modal utama sebagai nila-nilai dalam kearifan lokal.
Ciri-ciri kearifan lokal
Menurut buku dari Wustari Mangundjaja, Ciri-ciri kearifan lokal yaitu:
 1. Memiliki kemampuan dalam mengendalikan
 2. Kearifan lokal yang merupakan warisan secara turun-menurun  membuat keberadaannya tidak mudah untuk dihilangkan dengan      waktu yang singkat. Kondisi ini juga membuat  kearifan lokal mempunyai kendali pada  dampak negatif dari budaya asing yang         masuk.
 3. Bisa memberikan arah untuk perkembangan budaya.
 4. Nilai yang dipercayai oleh kelompok masyarakat memuat dalam kearifan lokal yang menjadikannya sebagi pedoman dalam            bersikap ataupun bertindak.
 5. Bisa bertahan pada budaya luar.
 6. Kearifan lokal berdasarkan nilai-nilai budaya masyarakat yang telah bertahan keberadaannya secara turun-menurun. Hal itu          membuat mampu bertahan di tengah gempuran budaya asing yang akan menjadikan kearifan lokal.
Terdapat  juga fungsi dalam kearifan lokal yakni :
 1. Menjadi  sebuah tanda dari pengenalan  dari sebuah kelompok tertentu