Mohon tunggu...
firdaarinandacahyani
firdaarinandacahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kreativitas Guru dalam Mengajarkan Puisi Anak Berbasis Eksplorasi Lingkungan Sekitar

2 Desember 2024   11:28 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:14 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Pendekatan kolaboratif juga dapat diterapkan dalam pembelajaran puisi berbasis lingkungan. Guru dapat mengintegrasikan pelajaran lain seperti seni rupa atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) untuk memperluas wawasan siswa. Misalnya, siswa dapat menggambar pemandangan yang mereka amati di lingkungan sekitar sebelum menuangkannya ke dalam bentuk puisi. 

Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan secara terpadu.

         Berdasarkan penelitian oleh Fatimah (2023), penerapan pendekatan eksplorasi lingkungan di PAUD Rumah Ceria menunjukkan bahwa anak-anak mengalami perkembangan kemampuan sains yang signifikan setelah terlibat dalam kegiatan eksplorasi (Siti Fatimah, 2023) Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika anak-anak diajak berinteraksi dengan lingkungan mereka secara langsung, mereka lebih mampu memahami konsep-konsep yang diajarkan dan lebih termotivasi untuk belajar.

3.Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Pendekatan Ini

        Meskipun pendekatan eksplorasi lingkungan memiliki banyak manfaat, implementasinya tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan waktu dan sumber daya. Guru sering kali terikat oleh jadwal yang padat dan kurangnya dukungan fasilitas untuk melaksanakan eksplorasi lingkungan. Misalnya, sekolah yang berada di daerah perkotaan dengan ruang hijau yang terbatas mungkin menghadapi kesulitan dalam mengadakan kegiatan di luar kelas.

        Selain itu, tidak semua guru memiliki kompetensi yang memadai dalam merancang pembelajaran berbasis lingkungan. Sebagian besar guru belum mendapatkan pelatihan khusus mengenai bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kurangnya variasi metode yang digunakan dalam pengajaran puisi.

        Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa solusi dapat diterapkan. Pertama, perlu ada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan workshop. Pelatihan ini dapat mencakup teknik-teknik eksplorasi lingkungan, cara mendesain kegiatan yang kreatif, dan strategi memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan pelatihan yang tepat, guru akan lebih percaya diri dan mampu mengimplementasikan pendekatan ini secara efektif.

        Kedua, sekolah dapat menyediakan modul pembelajaran berbasis lingkungan yang praktis dan aplikatif. Modul ini berisi panduan langkah-langkah kegiatan eksplorasi lingkungan, contoh-contoh puisi yang relevan, serta ide-ide kreatif untuk guru. Modul ini akan membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih terstruktur dan menarik.

        Ketiga, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran berbasis lingkungan. Misalnya, guru dapat menggunakan kamera ponsel untuk mendokumentasikan elemen-elemen lingkungan yang menarik, kemudian memutar hasilnya di kelas sebagai bahan diskusi. Dengan cara ini, keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi, sehingga siswa tetap mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun