Manfaat artikel ini adalah memberikan rekomendasi praktis bagi guru untuk menciptakan pembelajaran puisi yang lebih inovatif, relevan, dan bermakna, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sastra di Indonesia.
1.Peluang Eksplorasi Lingkungan dalam Mengajarkan Puisi Anak
    Lingkungan sekitar memiliki peran penting sebagai sumber inspirasi dalam pembelajaran sastra, terutama puisi. Lingkungan menyediakan berbagai elemen visual, auditori, dan pengalaman nyata yang dapat memicu daya imajinasi anak-anak. Dalam konteks pembelajaran puisi, elemen seperti pemandangan alam, aktivitas masyarakat, dan kekayaan budaya lokal dapat menjadi bahan yang relevan untuk menginspirasi siswa. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan tidak hanya meningkatkan daya tarik pembelajaran, tetapi juga membantu siswa memahami hubungan antara pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari (Septiani, 2021).
    Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah observasi langsung terhadap lingkungan sekitar. Misalnya, guru dapat membawa siswa ke taman, pasar tradisional, atau area pedesaan untuk mengamati elemen-elemen yang ada. Aktivitas ini memungkinkan siswa melihat, mendengar, dan merasakan secara langsung apa yang dapat mereka jadikan inspirasi untuk menulis puisi.Â
Dari hasil observasi ini, siswa dapat mendokumentasikan pengalaman mereka melalui catatan atau gambar sederhana. Sebagai contoh, siswa yang mengunjungi taman mungkin terinspirasi menulis tentang keindahan bunga, kicauan burung, atau angin sepoi-sepoi.
    Selain itu, elemen budaya lokal juga dapat dimanfaatkan. Tradisi, tarian, lagu, atau cerita rakyat yang ada di sekitar siswa dapat menjadi bahan dasar yang unik untuk menciptakan puisi. Pendekatan ini tidak hanya mendorong siswa untuk lebih kreatif, tetapi juga membantu melestarikan budaya lokal.Â
Misalnya, siswa yang tinggal di daerah dengan tradisi seni wayang kulit dapat menulis puisi tentang keindahan seni tersebut atau pesan moral yang terkandung dalam pertunjukan wayang. Dengan memahami budaya mereka sendiri, anak-anak tidak hanya belajar tentang identitas mereka tetapi juga dapat mengekspresikan rasa cinta terhadap budaya tersebut melalui puisi.
2.Kreativitas Guru dalam Merancang Pembelajaran Puisi
    Peran guru sangat penting dalam menciptakan pembelajaran puisi yang menarik dan bermakna. Guru dituntut untuk mampu berinovasi dan memanfaatkan pendekatan-pendekatan kreatif dalam pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah proyek bertema lingkungan, di mana siswa diminta membuat kumpulan puisi berdasarkan tema spesifik seperti "Kehidupan di Pagi Hari" atau "Keindahan di Balik Pasar Tradisional."Â
Dalam proyek ini, siswa tidak hanya diajak untuk menulis puisi, tetapi juga melakukan eksplorasi lingkungan yang relevan dengan tema tersebut.
    Guru juga dapat memanfaatkan media visual seperti foto atau video yang diambil dari lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran. Misalnya, guru dapat memutar video tentang keindahan alam Indonesia atau menampilkan foto kegiatan tradisional masyarakat. Media ini dapat menjadi stimulus yang efektif untuk memantik imajinasi siswa. Dengan cara ini, siswa akan lebih mudah membayangkan pengalaman yang nantinya dituangkan dalam bentuk puisi.