Wawasan kebangsaan merupakan pandangan kolektif yang mencakup kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks Indonesia, wawasan kebangsaan didasari oleh Pancasila dan UUD 1945, yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep ini menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dijaga dan dikelola, bukan dijadikan sumber konflik. Wawasan kebangsaan menjadi alat penting untuk membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat yang beragam.Â
Sebagai bagian dari nation-building, atau pembangunan bangsa, wawasan kebangsaan mengajak masyarakat untuk memahami dan menghargai sejarah perjuangan bangsa, serta berkontribusi pada pembangunan nasional. Nation-building di Indonesia berakar pada semangat gotong royong dan nilai-nilai persatuan yang tercermin dalam Pancasila. Wawasan kebangsaan tidak hanya mencakup aspek politik, tetapi juga mencakup kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah keberagaman.
Pancasila merupakan fondasi ideologi negara Indonesia. Lima sila dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi panduan bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial, menjadi pedoman bagi setiap warga negara untuk menghargai perbedaan dan menjaga persatuan. Dalam wawasan kebangsaan, Pancasila berperan sebagai identitas nasional yang harus dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai Pancasila di tengah pengaruh globalisasi yang mendorong budaya asing masuk ke Indonesia.Â
Budaya asing sering kali mengusung nilai-nilai individualisme dan konsumerisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi Bakesbangpol untuk terus menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari penguatan wawasan kebangsaan. sekitar 70% anak muda di Indonesia lebih aktif menggunakan media sosial untuk mengikuti tren global daripada belajar tentang sejarah dan budaya bangsanya sendiri. Ini menjadi tantangan serius bagi wawasan kebangsaan. Generasi muda yang lebih tertarik pada budaya pop dan nilai-nilai dari negara Barat cenderung mengabaikan sejarah dan nilai-nilai lokal. Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk memperkuat wawasan kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda yang menjadi harapan masa depan bangsa.
 Dalam hal ini wawasan kebangsaan menjadi sangat penting sebagai alat untuk menjaga identitas nasional dan mempertahankan keutuhan bangsa. Dengan adanya penguatan wawasan kebangsaan, diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, dapat lebih menghargai keberagaman dan mencintai tanah air. Bakesbangpol sebagai lembaga pemerintah yang berperan dalam penguatan wawasan kebangsaan, bertanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan program-program yang bertujuan untuk membentuk rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.
Bakesbangpol atau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk menjaga stabilitas sosial dan politik di Indonesia. Lembaga ini memiliki peran penting dalam mengelola berbagai isu yang berkaitan dengan persatuan bangsa, termasuk penguatan wawasan kebangsaan, pencegahan konflik sosial, serta monitoring dinamika sosial dan politik di berbagai daerah. Tugas pokok Bakesbangpol diatur dalam beberapa regulasi, antara lain Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 71 Tahun 2012 yang mengatur tentang pelaksanaan pendidikan wawasan kebangsaan di tingkat lokal.Â
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab menjaga kesatuan bangsa, Bakesbangpol memiliki beberapa tugas dan fungsi penting, antara lain Pertama sebagai Penguatan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol bertugas menyelenggarakan program-program yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila. Program ini mencakup sosialisasi di berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar hingga tokoh masyarakat. Kedua sebagai salah satu bentuk Pencegahan Konflik Sosial Bakesbangpol berperan dalam mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat. Tugas ini mencakup identifikasi potensi konflik dan penyelenggaraan dialog antar kelompok masyarakat untuk meredakan ketegangan. Ketiga sebagai Pengawasan dan Evaluasi dimana Bakesbangpol memiliki tugas untuk memantau dan mengevaluasi dinamika sosial dan politik di daerah-daerah. Dengan melakukan pengawasan yang ketat, Bakesbangpol dapat mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil langkah-langkah preventif.
 Keempat bakesbangpol juga melakukan Kerjasama dengan Instansi Lain dimana Bakesbangpol bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi kemasyarakatan dalam menjalankan program-program penguatan wawasan kebangsaan. Kolaborasi ini penting untuk memperluas jangkauan program dan memastikan keberhasilan pelaksanaannya. Kelima dimana Pendidikan dan Pelatihan Bakesbangpol juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat pemerintah dan masyarakat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan cara-cara untuk berkontribusi dalam menjaga stabilitas sosial. Bakesbangpol melaksanakan berbagai program untuk memperkuat wawasan kebangsaan di seluruh Indonesia. Contoh dari program-program ini antara lain adalah Program Sosialisasi Wawasan Kebangsaan: Program ini melibatkan seminar dan lokakarya di berbagai daerah yang mengundang tokoh masyarakat, pemuda, dan pelajar untuk berdiskusi tentang pentingnya wawasan kebangsaan. Dalam program ini, peserta diajak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman.Â
Pelatihan Bela Negara Bakesbangpol menyelenggarakan pelatihan bela negara bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Pelatihan ini mencakup pembekalan nilai-nilai kebangsaan, keterampilan dasar bela negara, serta pentingnya tanggung jawab sebagai warga negara. Dialog Lintas Agama, di daerah-daerah yang rawan konflik, Bakesbangpol mengadakan dialog antarumat beragama untuk memperkuat toleransi dan menghargai perbedaan. Dialog ini membantu meredakan ketegangan dan membangun kepercayaan antara kelompok-kelompok yang berbeda. Melalui berbagai program ini, Bakesbangpol berusaha menjangkau masyarakat di seluruh lapisan sosial dan memastikan bahwa pesan-pesan kebangsaan dapat tersampaikan dengan baik.Â
Meski menghadapi banyak tantangan, upaya yang dilakukan oleh Bakesbangpol merupakan langkah penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah kompleksitas tantangan di era globalisasi. Bakesbangpol memiliki peran sentral dalam membangun wawasan kebangsaan yang kuat di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam. Peran ini dijalankan melalui berbagai program sosialisasi, edukasi, pelatihan, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan fokus pada penguatan identitas nasional dan integrasi sosial, Bakesbangpol berupaya menanamkan kesadaran kebangsaan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang kerap menjadi target utama penyebaran ideologi ekstrem melalui media sosial.
a. Sosialisasi dan Edukasi Wawasan KebangsaanÂ