Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program untuk mahasiswa yang wajib dilakukan setiap tahunnya. Tetapi pelaksanaan KKN ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena adanya pandemic Covid-19 sehingga program KKN di Universitas Muhammadiyah Malang di ganti dengan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Tujuan dari program PMM ini sama saja dengan program KKN yang nantinya akan mengabdikan diri kepada masyarakat, hanya saja anggota yang terdapat pada PMM ini hanya 5 orang dan dapat menentukkan lokasinya sendiri. Namun tetap harus tetap mematuhi protocol kesehatan yang sudah di terapkan oleh pemerintah.
Jahe merah merupakan salah satu komoditas yang sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat apalagi di tengah pandemic Covid-19 seperti sekarang ini. Salah satu manfaat jahe merah ini adalah untuk memperkuat system imun dan juga dapat menangkal bakteri dan virus. Manfaat ini sangat cocok untuk kesehatan tubuh ditengah pandemic Covid-19 ini, sehingga kelompok PMM kami mengajak ibu-ibu di Desa Seketi untuk membuat UMKM Jahe Merah instan yang bermanfaat selama pandemic Covid-19 ini, karena sebelumnya UMKM ini sempat vakum karena adanya pandemic ini dan ibu-ibu desa Seketi juga mempunyai kesibukkan masing-masing. Jadi kelompok kami mengadakan program pengaktifan kembali UMKM Jahe Merah instan.
Ketika kelompok PMM 7 berkoordinasi dengan kader-kader dan Ibu bidan di Desa Seketi mereka sangat senang karena adanya pengaktifan kembali program proses pembuatan UMKM jahe merah instan yang selama ini vakum kurang lebih satu tahun lamanya.
Ibu-ibu kader dan Ibu bidan saat itu mengusulkan proses pembuatan UMKM Jahe Merah instan menjadi bubuk serbuk yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2021 yang bertempat di rumah salah satu warga desa yang merupakan perangkat desa dan petani yang pertama kali mecoba menanam tanaman jahe merah.
Sebelum itu PMM 7 juga mengunjungi atau survey lokasi tempat penanaman jahe merah milik salah satu warga desa Seketi yaitu Pak Munir. PMM 7 melihat-lihat proses penanaman jahe merah dengan dijelaskan oleh Pak Munir yang selalu siap menjawab pertanyaan PMM 7. Foto disamping adalah tanamana jahe merah da sekaligus merupakan kebun milik Pak Munir yang kelompok PMM 7 datangi untuk melakukan survey.
Pak Munir menjelaskan penanaman jahe merah dari mulai menanam bibitnya sampai ke panen. Cara menanam jahe merah yaitu dengan menjemur jahe merah terlebih dahulu kemudian di tanam ke tempat yang sudah disediakan. Tanaman jahe merah tidak boleh terkena paparan sinar matahari terlalu banyak dan harus ditempatkan di tempat yang lembab. Agar jahe merah subur Pak Munir memberinya pupuk kompos agar subur dan cepat besar. Tanaman jahe merah sebaiknya di siram 3 hari sekali, jika pada musim panas biasanya akan di siram sehari 1 kali, pokoknya tanahnya masih lembab kata Pak Munir dalam penyampaiannya. Masa panen jahe merah paling bagus adalah berumur 8 bulan atau lebih agar mendapatkan terbaik.
Dalam proses pembuatan jahe merah instan menjadi serbuk yang nantinya akan diseduh. Pada proses pembuatan kali ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Seketi Aries, Bapak BABINSA, anggota inti perangkat desa, Bapak Mantri yang membimbing proses pembuatan jahe merah instan dan Ibu Bidan serta Ibu-Ibu Kader ASMAN. Kelompok PMM kami membantu membuat proses pembuatan UMKM Jahe Merah instan menjadi serbuk siap seduh.
Langkah pertama untuk membuat jahe merah isntan yaitu:
- Menyiapkan 2kg jahe merah yang sudah di panen dari kebun, kemudian mengupas jahe merah tersebut hingga bersih dan tidak ada sisa tanah yang menempel di jahe merah. Kemudian di potong-potong.
- Mencuci jahe merah yang sudah di kupas dengan air bersih sampai sisa-sisa tanah yang masih menempel bersih.
- Menggiling atau menghaluskan jahe merah dengan mesin selep agar lembut karena nantinya akan di peras sarinya.
- Setelah jahe merah di selep, kemudian di peras menggunakan kain agar sari-sarinya keluar.
- Setelah di peras kemudian sari jahe merah di masukkan ke dalam wajan dan diberi sedikit rempah-rempah, untuk 2kg jahe merah dibutuhkan 8 buah cengkeh, 1 batang kayu manis dan gula 1 kg untuk menambah cita rasa jahe merah instan, tetapi untuk gula dimasukkan ketika sari jahe merah sudah mendidih.
- Aduk menggunakan sepatula kayu hingga mendidih, aduk terus menerus dan perlahan, jika sudah mendidih masukkan gula 1kg ke dalam wajan yang terdapat sari jahe merah, kemudian aduk kembali sampai gulanya larut. Aduk sari jahe merah selama satu jam untuk menghasilkan serbuk jahe merah.
- Setelah menjadi serbuk, tentunya ada yang masih menggumpal seperti batu, yang seperti itu harus di haluskan kembali dengan memblender gumpalan-gumpalannya.
- Setelah di blender gumpalan-gumpalan tersebut, kemudian dilakukan pengayakan agar mendapatkan serbuk yang halus.
- Kemudian di kemas menggunakan plastic clip dengan berat netto 100gr kemudian diberi label pada luar kemasan.
Kelompok PMM kami juga tidak hanya mebantu proses pembuatan jahe merah instan, tetapi kelompok PMM kami juga melakukan pemberian info bagaimana cara menjualnya dan juga cara membuat label yang benar karena selama ini labelnya ada banyak kekurangan misalnya dalam label tersebut tidak ada contact person yang harus dihubungi ketika konsumen ingin memesan serbuk jahe merah ini dan kami juga memberi informasi tentang cara membuat label yang bagus dimana nantinya konsumen akan tertarik jik melihatnya. Sedangkan untuk pemasarannya ini hanya membuat ketika ada pesanan saja. Kami memberi informasi jika cara melakukan pemasaran juga bisa melalui media sosial karena zaman sudah canggih jadi harus memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baik mungkin, salah satunya adalah dengan menjualnya di Facebook, Instagram dan juga di story WhatApps agar penjualannya meningkat.
Kelompok PMM kami tetap menjaga protocol kesehatan dan juga warga desa tetap mematuhi protocol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan virus Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H