Mohon tunggu...
Firda Farhani Putri
Firda Farhani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen Pengampu : Indri Arrafi Juliannisa, SE, ME

Halo, saya Firda Farhani Putri dan Luthfiah Syahrazzad merupakan mahasiswa aktif (semester 3) dengan program studi Ekonomi Pembangunan di UPNVJ.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memahami Eksternalitas Positif Vaksin Covid-19

28 Oktober 2021   11:40 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:55 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tangkapan layar via tribun.com

Vaksinasi membangun sistem kekebalan tubuh (Head Immunity) yang masuk dan memproduksi antibodi tubuh dengan tujuan agar mensosialisasikan sistem imun untuk melawan organisme yang menyerang tubuh. Proses ini tidak membuat Anda merasakan sakit yang ekstrem, walaupun ada beberapa orang yang mengalami side effect seperti demam atau merasakan nyeri disekitar bagian yang disuntik.

Dengan adanya pandemi covid-19, memberikan asumsi-asumsi baru bahwa apakah fenomena covid-19 di Indonesia menjadi sebuah pengecualian eksternalitas? Tentunya tidak, walaupun motivasi terciptanya teori eksternalitas berasal dari pencemaran lingkungan, bukan berarti pandemi Covid-19 dikecualikan.

Sebagian besar masyarakat hanya mengetahui dan menganggap bahwa eksternalitas hanya ada pada sisi negatifnya saja. Padahal, banyak contoh program-program pemerintah yang mendeskripsikan ekternalitas positif. Sebagai contoh, yang tengah digalakkan pemerintah saat ini dalam upaya memulihkan perekonomian Indonesia adalah program vaksinisasi covid-19 sebagai bentuk wujud pemerintah.

Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan diberlakukannya pembatasan-pembatasan berkala yang menghambat mobilitas masyarakat dan melesuhnya perekonomian Indonesia. Berikut dibawah ini merupakan data perkembangan kasus covid-19 di Indonesia per Oktober 2021.

perkembangan-covid-19-di-indonesia-total-kasus-capai-4229813-kasus-selasa-1210-by-katadata-61683286df66a716bf014c24.png
perkembangan-covid-19-di-indonesia-total-kasus-capai-4229813-kasus-selasa-1210-by-katadata-61683286df66a716bf014c24.png

 Sumber : Katadata, Perkembangan Kasus Covid-19 (per 12 Oktober 2021)

Jika diinterpretasikan, perkembangan kasus covid-19 baik dari segi jumlah kasus kematian, kasus aktif, mengalami penurunan signifikan dibanding pada tahun 2020 dan meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang bisa sembuh. Hal ini juga hasil dari kontribusi percepatan rasio vaksinasi Covid-19 penuh (dua dosis)  di Indonesia. Indonesia per 11 Oktober 2021, menduduki peringkat ketiga terakhir di Asia Tenggara dengan persentase sebesar 21%. Lihat dibawah ini pada diagram rasio vaksinasi covid-19 di Asia Tenggara bahwa Indonesia masih dalam progress vaksinaSumber : Katadata, Rasio Vaksinasi Penuh di Asia Tenggara (per 11 Oktober 2021)

rasio-vaksinasi-penuh-indonesia-terendah-ketiga-di-asia-tenggara-by-katadata-616839929dc029422f1e0b32.png
rasio-vaksinasi-penuh-indonesia-terendah-ketiga-di-asia-tenggara-by-katadata-616839929dc029422f1e0b32.png

Sumber : Katadata, Rasio Vaksinasi Penuh di Asia Tenggara (per 11 Oktober 2021)

Berdasarkan data perkembangan covid-19 dan rasio cakupan vaksinasi penuh Covid-19 di Asia Tenggara, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya korelasi atau hubungan positif diantara program vaksinasi covid-19 di Indonesia dengan perkembangan kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang mengalami penurunan serta meningkatnya pasien covid-19 yang dapat disembuhkan.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa dengan vaksinasi mencegah dua hinggan tiga juta kematian setiap tahunnya dan memperkecil risiko manusia terjangkit 20 jenis penyakit lainnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS juga menggambarkan bahwa vaksinasi covid-19 sebagai alat esensial untuk keluar dari pandemi. WHO memperediksikan antara 65% dan 70% orang perlu mendapatkan kekebalan sebelum terputus dari rantai penularan Covid-19. Artinya, WHO mendorong orang untuk mengikuti vaksinasi.

Oleh karena itu, dengan vaksinasi Covid-19 memberikan manfaat luas bagi masyarakat serta kesehatan perekonomian di Indonesia. Perekonomian di Indonesia mulai mengalami pemulihan, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia per 15 Agustus 2021 bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3.31% (Q to Q) pada kuartal II tahun 2021.

Dukungan terhadap rencana vaksinasi Covid-19 sangat dibutuhkan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Termasuk dukungan dalam bentuk sosialisasi kesucian dan kehalalan yang ditetapkan oleh ormas Islam yang didirikan MUI. Mengingat beberapa penolakan seringkali terjalin, berdasarkan status kehalalan vaksin.

Di era post-truth, pemerintah harus memahami hal ini, hanya pemerintah dan masyarakat sipil yang dapat mencegah misinformasi dan informasi palsu tentang vaksin dan program vaksinasi. Termasuk akademisi dan tenaga kesehatan bekerja sama untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah, tenaga kesehatan, dan akademisi harus menerapkan komunikasi sains yang efektif, sehingga kesenjangan persepsi risiko antara awam dan ahli dapat dikurangi.

Tanggung jawab besar yang harus diemban pemerintah serta pekerjaan yang harus segera diselesaikan pemerintah adalah memastikan akan kehalalan, keampuhan, dan keamanan vaksin yang diterapkan dengan mengikuti arahan atau serangkaian proses yang telah ditetapkan BPOM secara disiplin. Jika hal tersebut dapat tercapai maka eksternalitas positif pun akan tercapai.

Selama hampir satu tahun terakhir, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan yang lebih baik telah mendorong pertumbuhan ekonomi global dengan meningkatkan jumlah pekerja dan meningkatkan produktivitas. Sejarawan ekonomi juga mengakui fakta ini, mereka memperkirakan bahwa peningkatan status kesehatan menyumbang sekitar sepertiga dari total pertumbuhan PDB per kapita di negara-negara maju selama satu abad terakhir.

Dengan begitu, program vaksinasi akan membawa manfaat jangka panjang, walaupun negara memenuhi biaya social cost seperti penyebaran vaksinasi secara gratis kepada masyarakat sebagai konsekuensi jangka panjang dari program vaksinasi ialah dapat menghidupkan kembali sektor-sektor yang sangat berdampak sebagai akibat pandemi covd-19. Diharapkan program ini dapat memulihkan sektor-sektor yang terdampak dengan segera. Prinsip ini disebut sebagai salah satu bentuk contoh eksternalitas positif, dimana eksternalitas positif merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu dan/atau beberapa pihak dengan kompensasi yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun