Jika aku terombang-ambing di dalam kota kembang, bagaimana aku bisa melepaskan selaman kota kolaborasi?
Aku tak mau musim sendu terlalu larut di antara banyaknya daun yang menambakan kota tersebut.
Lalu, jika aku terikat dalam aroma sejuk hatinya. Bisakah aku mengudarakan lara dalam hiruk piruknya kota kolaborasi?
Sebab, sajak asmaraku sudah terpatah menjadi aku, kamu dan dia.
-fap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!