Mohon tunggu...
Firda Elma Prasistya
Firda Elma Prasistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang (202210410311096)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Berperan Penting bagi Kesehatan Jiwa

1 Februari 2023   15:30 Diperbarui: 1 Februari 2023   15:36 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain sebagai keyakinan dalam menjaga kesehatan jiwa seseorang, agama berpengaruh dengan adanya sikap berserah diri kepada Yang Mahakuasa. Sikap berserah diri kepada Tuhan akan menciptakan energi positif dan optimis pada diri seseorang yang nantinya memberikan rasa tenang, senang, tentram, dan aman. Oleh karena itu, manusia dapat kembali sehat secara fisik maupun jiwa.

Adanya rutinitas beribadah dengan baik pada agama berhubungan dengan kesehatan jiwa seseorang. Apabila rutinitas beribadah dilakukan dengan baik maka akan berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang serta memberikan perasaan tentram setelah menyembah Tuhan. Selain itu, rutinitas ini akan membuat seseorang menjalani hidup dengan lebih bermakna. Semakin baik penerapan rutinitas dalam beribadah maka akan semakin banyak nilai positif yang bisa didapatkan bagi kesehatan jiwa.

Peran agama di bidang kesehatan telah dibuktikan dengan banyaknya penelitian yang menyatakan bahwa agama berperan penting dalam upaya pengobatan kesehatan jiwa. Hasil studi membuktikan bahwa 1.824 orang dengan gangguan jiwa menjalani proses pengobatan dengan 90% penderita sebagai orang yang religius. Dinyatakan bahwa terdapat ketertaitan erat antara agama dan spiritual terhadap psikologi seseorang. Hal ini terjadi karena terdapat kekuatan terapeutik yang berasal dari agama dan spiritual yang memengaruhi kesehatan jiwa secara positif.

Agama juga menjadi pertimbangan sebagai salah satu variabel penting, dimana agama menjadi dasar pemikiran seseorang, seperti halnya psikologi Kristen, Buddha, Hindu dan Islam. Pada Islam sendiri telah dilakukan penelitian mengenai psikologi oleh banyak ilmuwan muslim, diantaranya adalah Ibnu Sina. Ilmuwan muslim berkonstribusi besar terhadap ilmu psikologi di abad pertengahan. Terdapat ilmuwan muslim yang menyatakan bahwa penerapan beribadah seperti sholat, mengaji, berpuasa, berdoa', dan ibadah lainnya dapat memperkuat keimanan sehingga kekuatan iman tersebut memberikan rasa tenang, tentram, aman, dan kesehatan pada kejiwaan.

Dalam bidang psikologi juga terdapat kajian psikologi positif, diantaranya rasa bersyukur, pengampunan, kebahagiaan, kebaikan serta kesabaran. Kajian psikologi positif memiliki kesamaan dengan tasawuf atau pembersihan jiwa atau merawat jiwa dengan baik. Jauh sebelum adanya kajian tersebut telah ada kajian yang dilakukan oleh ilmuwan muslim. Salah satunya adalah Al-Ghazali yang mengkaji tentang rasa bersyukur dan kesabaran. Selain itu, ada kajian mengenai akhlakul karimah. Dari kesamaan ini dapat dikatakan bahwa kesehatan jiwa dapat didapatkan apabila seseorang berusaha dalam menggapai kesehatan jiwa itu sendiri.

Selain dari segi agama dan spiritual terdapat kegiatan yang menunjang dalam mendapatkan kesehatan jiwa. Kegiatan tersebut diantaranya adalah dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, melakukan hobi dan kegiatan positif, selalu berpikiran positif, meditasi, dan kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut menjaga kesehatan fisik yang juga memengaruhi kesehatan jiwa. Bidang pendidikan juga dapat menjadi upaya rasa religius. Pendidikan dapat membentuk karakter seseorang sehingga didapatkan kesehatan jiwa serta fisik.

Agama sebagai Pengontrol Kehidupan

Agama juga berperan dalam kontrol sosial dan kehidupan. Setiap individu membutuhkan komunasi serta interaksi dengan individu lainnya. Masyarakat terdiri dari setiap individu yang beragam. Tidak semua individu adalah orang baik, terdapat kemungkinan adanya perilaku negatif yang dapat merugikan sesama. Agar terhindar dari perilaku negatif seperti pelanggaran, penyimpangan serta kekacauan dibutuhkanlah peraturan yang dapat mengendalikan kehidupan bersosial dan individu.

Sesuai dengan definisi awalnya, agama adalah peraturan atau undang-undang. Manusia membutuhkan agama sebagai pengontrol kehidupan karena setiap manusia memiliki sikap egoisme yang membuat manusia tidak bisa mengatur kehidupannya sendiri. Agama berperan dalam kontrol sosial agar kehidupan berjalan dengan baik, lebih tertata, dan tetap harmonis. Dengan diimplementasikannya aturan tersebut dengan baik maka akan tercapai kehidupan yang lebih baik.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa agama berperan penting dalam bidang kesehatan terutama kesehatan jiwa. Rutinitas beribadah dapat membentuk rasa tenang, senang, tentram dan aman. Kesehatan jiwa dapat didapatkan apabila seseorang tersebut berusaha menggapainya. Bertasawuf atau memiliki psikologi positif dapat memberikan kesehatan jiwa bagi yang melakukannya. Kegiatan penunjang seperti berolahraga secara rutin dapat menjaga kesehatan fisik dan memengaruhi kesehatan jiwa. Selain itu, agama juga bersifat mengendalikan kehidupan sehingga setiap individu dapat hidup dengan baik dan lebih tertata.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun