Mohon tunggu...
Hai_Ly19
Hai_Ly19 Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Baru saja lulus dari tingkat Sekolah Dasar, sedang berjuang di pondok, slow respon, silahkan follow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menanam Sayur

25 Mei 2023   04:58 Diperbarui: 25 Mei 2023   05:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari hujan gerimis mengguyur kota tempat Ahmad dan Melia tinggal, saat itu mereka sedang berada di dalam mobil SUV milik ayah mereka, mereka hendak berkunjung ke rumah Nenek, saat hendak pulang Ahmad dan Melia diberi Nenek hadiah sayur, Nenek juga berpesan agar menanamnya agar tidak perlu membeli sayur.

Ahmad dan Melia pun senang dan menerima sayur pemberian Nenek sekaligus berjanji untuk menanam sebagian dari sayur yang diberi Nenek sesuai perintah Nenek. Setelah berpamitan dengan Nenek, mereka pun kembali pulang ke rumah.

Mereka pun pulang dari rumah Nenek dengan gembira, saat di mobil mereka sibuk membicarakan sayur yang diberi Nenek, sesampainya dirumah mereka Bunda memasak sebagian sayur yang diberi Nenek.

Namun sayur pemberian Nenek masih tersisa banyak, Bunda memang sengaja menyisihkan sayur-sayur itu untuk ditanam, Ayah juga setuju untuk menanam sayur-sayur yang tersisa itu.

Ahmad sangat bersemangat untuk menanam sayur pemberian Nenek, tidak membutuhkan waktu lama lagi Ahmad segera mempersiapkan peralatan-peralatan  menanamnya yang tersimpan di gudang.

Karena di gudang tidak ada pupuk, ayah pun membeli pupuk di toko tanaman bersama Melia, jarak toko tanaman dengan rumah tidak terlalu jauh hanya beberapa ratus meter saja, ayah bersama Melia menaiki sepeda sekalian Olahraga agar tubuh bugar.

Setelah mereka mempersiapkan hal-hal yang mereka butuhkan untuk menanam, mereka pun mulai menggali lubang-lubang kecil di tanah dengan sekop untuk ditanami sayuran yang diberi Nenek.

Lubang-lubang itu berjarak dibuat tidak terlalu jauh, sebelumnya tanah yang akan ditanami itu di gemburkan dulu. Lubang-lubang tadi pun di isi dengan pupuk oleh Ahmad dan Melia, setelah itu mereka pun menanam sayur pemberian Nenek.

Setiap hari Ahmad dan Melia selalu menyirami dan menyiangi sayuran pemberian Nenek, mereka sangat istiqamah merawat tanaman mereka itu, setiap pagi dan sore mereka bersama-sama menyirami tanaman sayur mereka.

Tak terasa waktu pun berlalu dengan sangat cepat, satu bulan pun berlalu, tanaman sayur Ahmad dan Melia pun semakin bertambah besar, ketika sudah matang Bunda menyuruh Ahmad dan Melia memanennya.

Saat memanen mereka meminta bantuan Ayah, mereka bahagia melihat hasil kerja keras mereka yang kini telah membuahkan hasil, setelah memanen mereka pun membagi hasil sayuran untuk ditanam kembali dan untuk dimasak dan disimpan.

Sayuran yang akan dimasak dicuci sampai bersih terlebih dahulu oleh Ahmad dan Melia dengan air bersih, setelah itu Ahmad dan Melia meminta tolong Bunda untuk memasak sayur hasil panen mereka.

Bunda memasak berbagai makanan yang bahannya adalah sayur, Ahmad dan Melia pun makan dengan lahap, Ahmad dan Melia bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah yang berupa sayuran yang baik.

Karena masakan Bunda masih masih tersisa banyak, Ahmad dan Melia pun berbagi kepada tetangga di sekitar rumah mereka, semua tetangga yang diberi sayur oleh Ahmad dan Melia berterimakasih. Ahmad dan Melia menjawab sama-sama.

Ketika mereka berkunjung ke rumah Nenek, Ahmad dan Melia langsung bercerita dengan bangga tentang sayuran yang pernah diberikan Nenek, Nenek senang dan bangga kepada Ahmad dan Melia.

Mereka memiliki cadangan sayur di kebun, mereka pun tidak perlu membeli sayur untuk kebutuhan sehari-hari, tinggal mengambil di kebun, selain itu Ahmad dan Melia jadi merasakan nikmat sayur yang mereka tanam di kebun.

                                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun