Mohon tunggu...
Hai_Ly19
Hai_Ly19 Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Baru saja lulus dari tingkat Sekolah Dasar, sedang berjuang di pondok, slow respon, silahkan follow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengajar TPA

12 Mei 2023   07:19 Diperbarui: 12 Mei 2023   07:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, aku dan teman-temanku pernah di beri nasihat oleh ustadz hadist yang bunyinya:

" "

Yang artinya "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya".

Dampak dari hadist tersebut adalah tugas mengajar TPA, sebelumnya kami juga telah di wajibkan untuk mengajar minimal satu orang.

Kata ustadz, bila seseorang telah meninggal ia akan mendapat kiriman pahala, orang itu pun bingung siapa yang telah mengiriminya pahala.

Orang itu pun di beri tahu bahwa pahala itu berasal dari murid yang telah di ajarinya dahulu ketika ia belum meninggal.

Tetapi pahalanya sangat banyak, kemudian orang itu di beri tahu lagi kalau muridnya itu telah memiliki murid lain sehingga ia mendapat pahala amal jariyah yang tidak akan terputus hingga hari kiamat.

Kamipun akhirnya disuruh atau bahasa halusnya di beri amanah untuk mengajar TPA, minimal tiga kali dalam satu pekan.

Untungnya tugas ini masa berlakunya hanya satu bulan setelah itu menjadi sunnah muakkadah atau mendekati wajib.

Saat melaksanakn tugas ini secara tidak langsung kami harus belajar bersosialisasi, ada salah satu temanku bernama Zay yang biasanya jarang keluar rumah saat mengajar ditanya oleh muridnya selama ini di mana kok enggak pernah kelihatan.

Sedangkan aku yang juga termasuk jarang bermain dengan warga sekitar pun akhirnya juga dipaksa bergaul dengan mereka.

Untuk memastikan bahwa semua telah melaksanakan tugas, ustadzah kami menanyai satu persatu siapa saja nama-nama yang sudah kami ajari, juga kesan saat mengajar.

Jawaban mereka bervariasi, ada yang menjawab biasa saja, ada juga yang menjawab membuat emosi, ada juga yang malah senang.

Temanku yang menjawab senang banget ketika mengajar itu memang sangat langka di temukan, orangnya sangat asik dan anak lapangan, di tambah usianya yang cukup muda dari rata-rata usia kami semakin menambah kelangkaan dirinya.

Namanya adalah Hafidz. Menurut dugaanku sudah pasti dia senang karena ia suka bercanda dan sudah sering bergaul dengan tetangga sekitarnya.

Pernah suatu ketika, ustadz kami menceritakan Hafidz yang sedang murajaah tetapi tiba-tiba ada temannya yang memanggil Hafidz untuk bermain bola di lapangan.

Hafidz pun langsung bergegas pergi, semua pun tertawa mendengar cerita dari ustadz, hafidz yang di bicarakan pun juga ikut tertawa.

Dan aku termasuk yang menjawab bahwa mengajar cukup  membuat emosi, ketika sudah di ajari ini huruf apa, tetapi kemudian lupa lagi.

Kata ustadzah mengajar berarti dapat melatih menahan emosi, bersabar, dan menyembunyikan emosi, juga bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.

"aku nggak emosi ust" kata hafidz

"ya kecuali kamu" kata ustadzahku singkat.

Sontak teman-teman yang lain terawa.

Hari ini atau lebih tepatnya sore ini aku juga berangkat ke TPA, di sana aku baru datang sudah langsung ada yang maju untuk minta disimak IQRA'nya.

"Ly ayo kamu isi kisah-kisah nabi terus nanti kamu kasih pertanyaan" kata guru di sana.

"kisah apa?" tanyaku.

"apa saja terserah kamu, mau nabi, malaikat, rasul, terserah kamu" jawabnya.

Akhirnya aku menceritakan tentang nama-nama malaikat yang di ketahui beserta tugasnya, setelah selesai barulah aku menanyai mereka.

Yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapat takjil double, kenapa seperti itu, karena walaupun sudah banyak yang double takjil masih tersisa, apalagi kalau tidak ada yang double, takjil tersebut akan di taruh di mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun