Hai, Sobat Kompasianer! Seperti biasa, lagi-lagi Rocky Gerung bikin heboh netizen dengan komentarnya yang pedas, kek cabe rawit.
Kali ini, dia ngomongin soal mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang katanya makin nggak jelas dalam bertindak, terutama soal cawe-cawe di Pilkada.
Menurut Rocky, Jokowi ini terlalu khawatir sama masa depan anak dan menantunya, sampai-sampai ikut campur urusan politik daerah. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Jadi gitu, eh maksudnya begini, Rocky Gerung, si filsuf sekaligus akademisi plus seorang pengamat politik yang selalu kritis dan nggak pernah takut ngomong blak-blakan, lagi-lagi jadi sorotan.
Dalam sebuah diskusi bersama Jurnalis Senior, Hersubeno Arief di kanal youtube 'Rocky Gerung Official' yang diunggah pada Senin (18/11/2024) kemarin, Rocky mengkritik keras langkah-langkah mantan Presiden Jokowi yang menurutnya makin nggak jelas dan nggak masuk akal.
Katanya, Jokowi terlalu banyak campur tangan di Pilkada, yang seharusnya jadi ajang demokrasi murni tanpa intervensi dari mantan kepala negara.Â
Menurut Rocky, keterlibatan Jokowi di Pilkada bukan tanpa alasan.
Dia menduga Jokowi cemas sama masa depan politik anak dan menantunya, yang sekarang sudah terjun ke dunia politik.
Kekhawatiran ini, kata Rocky, bikin Jokowi ambil langkah-langkah yang nggak biasa dan terkesan memaksakan kehendak.
"Jokowi makin nggak jelas! Terus cawe-cawe di Pilkada, karena cemas masa depan anak dan menantunya," ujar Rocky dengan nada gerungnya.Â
Pernyataan Rocky ini tentu aja mengundang berbagai reaksi dari publik, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Ada yang mendukung pandangannya, menganggap bahwa Jokowi memang terlalu banyak campur tangan di urusan politik daerah.
Tapi, nggak sedikit juga yang mengkritik Rocky, menilai bahwa pernyataannya terlalu tendensius dan nggak berdasar.
Dalam pandangan Rocky, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang bebas dari intervensi kekuasaan pusat atau mantan kepala negara.Â
Dia mengingatkan bahwa Pilkada adalah hak rakyat daerah untuk memilih pemimpin mereka sendiri, tanpa tekanan atau pengaruh dari pihak manapun.
"Demokrasi kita harus dijaga kemurniannya. Jangan sampai ada intervensi yang merusak proses demokrasi itu sendiri," tegas Rocky.
Namun, di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa keterlibatan Jokowi di Pilkada adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai mantan presiden untuk memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Mereka berargumen bahwa sebagai mantan kepala negara, Jokowi masih punya hak dan kewajiban untuk mengawasi jalannya Pilkada agar nggak terjadi kecurangan atau pelanggaran hukum.
Terlepas dari berbagai pandangan tersebut, satu hal yang pasti adalah bahwa pernyataan Rocky Gerung ini selalu menambah panas suhu politik di Indonesia.
Entah sebelum atau sesudah Jokowi lengser dari kursi presiden, pernyataan Rocky Gerung always selalu berkeliaran.
Diskusi dan debat mengenai peran Jokowi di Pilkada terus bergulir, baik di media sosial maupun di berbagai forum diskusi politik.
Bahkan, termasuk di warung kopi tongkrongan penulis setiap upload artikel di kompasiana.Â
Nah, pernyataan Rocky Gerung tentang Jokowi yang makin nggak jelas dan cawe-cawe di Pilkada karena dianggap cemas sama masa depan anak dan menantunya, telah memicu berbagai reaksi dari publik. Setiap pernyataan selalu begitu, sih.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, penting bagi kita semua sebagai warga negara untuk terus menjaga demokrasi yang sehat dan bebas dari intervensi yang nggak perlu.
Yups, sebagai warga negara, kita punya tanggung jawab untuk mengawasi jalannya proses demokrasi dan memastikan bahwa hak-hak kita sebagai pemilih harus tetap terjaga. Salam Akal Sehat! kata Rocky Gerung.Â
Penulis: Firasat Nikmatullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H