Mohon tunggu...
Fira Riyanti
Fira Riyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Finger not found

Hi nama saya Rara saya adalah seorang mahasiswa, memulai hobi menulis dari sejak SD dimulai dari menulis diary hingga menulis cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Sebagai Identitas Bangsa

19 November 2024   09:42 Diperbarui: 19 November 2024   10:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa yang kita ucapkan dari tutur kata yang keluar merupakan cermin pribadi yang kita punya. Setiap kata, ungkapan dan tata bahasa yang kita gunakan merupakan cerminan cara kita berpikir dan nilai-nilai yang kita pegang sebagai sebuah bangsa. Namun di era modern, pesatnya teknologi semakin menggerus bangsa terutama dalam tutur Bahasa.

Bahasa bukan sekedar alat komunikasi tetapi juga sebagai bentuk kesatuan dalam bangsa, di Indonesia banyak sekali keanekaragaman suku, budaya, dan adat. Bahasa Indonesia merupakan jembatan komunikasi bagi berbagai macam suku begitu banyak bahasa daerah, dialek yang kita punya namun dengan bahasa yang kuat yaitu Bahasa Indonesia maka komunikasi tetap terus berjalan.

Di Indonesia, sebanyak 718 bahasa daerah pada tahun 2019 namun diantaranya 11 bahasa dinyatakan punah. Kemudian data tahun 2021, 24 bahasa daerah dinyatakan mulai mengalami kemunduran dari segi jumlah penutur. Dapat dilihat jika bahasa daerah tidak dilestarikan terus menerus akan mengalami kepunahan. Peristiwa ini sangat menyedihkan, melihat generasi muda yang terus menerus kemakan oleh Bahasa asing sehingga mulai meninggalkan bahasa tanah air sendiri.

Di era modernisasi ini bahasa asing terutama Bahasa Inggris sangat mendominasi sering kali mendengar percakapan dalam Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sering kali dianggap kuno, tidak kekinian. Peristiwa ini sangat memprihatinkan  karena tanpa sadar kita telah meninggalkan Bahasa ibu kita sendiri menjunjung Bahasa negeri asing dibandingkan tanah air kita sendiri, semakin kehilangan identitas negeri kita sendiri.

Bahasa Indonesia dan bahasa daerah harus dilestarikan dimulai dari keluarga dan pendidikan. Orang tua mulai memperkenalkan bahasa daerah sejak dini, bahasa dari suku kedua orang tua sehingga anak tidak hanya tahu tetapi bisa melestarikan kembali, sementara di sekolah lebih kreatif dalam mengajarkan Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.

Teknologi yang pesat dapat dimanfaatkan untuk melestarikan bahasa, mulai dari membuat konten positif mengenalkan bahasa yang sesuai dengan KBBI, bahasa dari berbagai daerah, atau mempopulerkan istilah lokal, sehingga generasi muda tertarik untuk mempelajari dan menggunakan bahasa sendiri.

Bahasa adalah kebanggaan dan kehormatan sebuah bangsa. Jika kita tidak menjaga bahasa kita sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya? Mari kita bersama-sama melestarikan bahasa sebagai cerminan budaya bangsa, bukan hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk masa depan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun