Mohon tunggu...
Firanza Fadilla
Firanza Fadilla Mohon Tunggu... -

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Si Jangkung Tokyo Sky Tree

31 Oktober 2014   05:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350427" align="aligncenter" width="300" caption="Tokyo SkyTree (Photo by Firanza)"][/caption]

Saat itu di Tokyo tanggal 28 April 2013 - Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya saat bertamasya ke salah satu bangunan tertinggi di Jepang dan bahkan di dunia: Tokyo SkyTree.

Setelah menempuh perjalanan laut dengan Hotaluna cruise dari Tokyo Bay di Odaiba City, akhirnya saya sampai di pusat kota Tokyo. Saya takjub dengan bangunan-bangunan tinggi serta gedung-gedung megah di Tokyo yang merupakan ikon dan pertanda kemajuan pesat negara Jepang. Dari kejauhan nampak bangunan tinggi Tokyo SkyTree yang juga merupakan simbol kota Tokyo. Si merah Tokyo Tower, yang sejak dulu setia menjadi ikon kota rupanya kini telah dilupakan memiliki teman setelah secara resmi bangunan Tokyo Skytree dibuka.

Dari pelabuhan cruise, saya mencoba salah satu transportasi tradisional yaitu rickshaw. Rickshaw sendiri adalah transportasi khas yang terdapat banyak di banyak negara tetapi konon asal mulanya berasal dari Tokyo. Jenis-jenis rickshaw pun beragam, mulai dari yang ditarik dengan tenaga manusia hingga yang dikayuh dengan sepeda, bahkan dengan tenaga listrik. Yang saya naiki kali ini adalah pulled rickshaw yaitu yang ditarik dengan tenaga manusia.  Dengan hiasan-hiasan berwarna merah dan hitam serta tulisan khas oriental, rickshaw siap mengantarkan saya menuju Tokyo SkyTree.

[caption id="attachment_350682" align="aligncenter" width="300" caption="Pulled rickshaw (Photo by Firanza)"]

14069991421178668237
14069991421178668237
[/caption]

Sepanjang perjalanan, saya berbincang-bincang dengan pengemudi rickshaw. Ia menanyakan asal saya dan berapa lama saya berada di Jepang. Saya pun balik bertanya dari mana asalnya dan ternyata ia berasal dari Cina tetapi bekerja di Jepang. Sebelum sampai di tujuan, ia mengantarkan saya ke spot bagus untuk berfoto dengan Tokyo SkyTree sebagai latar belakang.

Tokyo SkyTree sendiri merupakan gedung setinggi 634 meter yang terdiri dari restoran, tempat perbelanjaan, pusat observasi, dan menara siaran. Sayangnya saya tidak sempat merasakan berada di puncak menara karena antrian yang panjang dan loket juga akan tutup. Akhirnya saya pergi ke pusat perbelanjaan di dalam menara. Di dalamnya juga terdapat souvenir shop yang menjual berbagai buah tangan khas Jepang dan pernak-pernik bertema Tokyo SkyTree. Di sana saya mendapatkan replika Tokyo SkyTree dan juga hiasan lemari es berbentuk shinkansen.

[caption id="attachment_370729" align="aligncenter" width="300" caption="Tokyo SkyTree di malam hari (Photo by Firanza)"]

14146810032131589230
14146810032131589230
[/caption]

Hari semakin sore menjelang malam. Saya pun mengakhiri perjalanan ke Tokyo SkyTree dan kembali ke penginapan dengan naik bus menuju Tokyo Station untuk naik kereta. Dari bus saya sempatkan menangkap gambar menara di malam hari. Di malam hari menara tampak apik dengan hiasan lampu dan menjadi pusat perhatian di tengah kegelapan malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun