11 Agustus 2021 - Di era pandemi ini, mahasiswa KKN Universitas Panca Marga mengangkat salah satu agenda program kerja untuk turut serta dalam melestarikan batik tulis Pancor Emas yang bertempat di Dusun Acem Rt 024 Rw 005, desa Bucor Kulon kecamatan Pakuniran. Tindakan pelestarian yang dilakukan adalah mempromosikan batik tulis Pancor Emas agar masyarakat luas banyak mengetahui keberadaan produk tersebut. Dan tentunya promosi yang dilakukan dapat membantu peningkatan produksi dan penjualan produk UMKM batik Pancor Emas di masa pandemi ini. Â Â Â Â
   Tahun 2012 adalah wal mula berdirinya Batik tulis Pancor Emas yang bertempat di desa Bucor Kulon ini. Di awal berdirinya batik tulis Pancor Emas masih bernaung pada koperasi " Teratai " dan  koperasi inilah yang memfasilitasi untuk belajar tentang dunia batik. Namun karena kendala jarak yang jauh antara tempat produksi dan tempat tinggal maka ibu Khoirun Nisak berinisiatif untuk mandiri,lalu lepas dari naungan koperasi dan membentuk batik tulis Pancor Emas ini. Batik ini dikenal oleh masyarakat berkat kegigihan sang pendiri yakni ibu Khairun Nisak yang mempromosikan dan mengenalkan produk-produknya di tiap-tiap acara yang diselenggarakan oleh desa, misalnya seperti pada saat perkumpulan ibu- ibu PKK. Selain itu pemasaran batik ini dilakukan ibu Khairun Nisak melalui media sosial seperti Instagram, Whatsapp, pameran dan tentunya promosi dari mulut ke mulut antar saudara.
    Pada awal terbentuknya UMKM batik tulis Pancor Emas ini hanya memiliki 2 atau 3 orang tenaga kerja saja karena pada masa itu orang-orang masih sulit memahami dan kesulitan belajar segala sesuatu tentang batik. Namun, lambat laun berkat dukungan dari pemerintah setempat, tempat produksi batik tulis Pancor Emas pun mendapat fasilitas pelatihan sehingga pada saat ini tenaga kerja nya sudah berjumlah 17 orang lebih.
   Semua batik di Pancor Emas filosofinya mengangkat hasil bumi,dan berfokus pada daerah Pancor. Hasil bumi daerah Pancor seperti kolang kaling beserta daunnya dan kopi, juga termasuk mengangkat tempat wisata di daerah sana sehingga muncul pula motif percikan air terjun, bambu, aliran sungai dengan batu yang besar, serta banyak lagi motif lain nya. Meski demikian namun batik tulis Pancor Emas tetap tidak melupakan daerah Bucor, maka dari itu banyak pula motif-motif di batik yang menggambarkan ciri khas yang ada di daerah Bucor.
   Namun karena adanya pandemi ini, UMKM batik tulis Pancor Emas memiliki sedikit kendala dalam hal penjualan dan promosi. Oleh karena itu mahasiswa KKN Universitas Panca Marga turut andil untuk mengatasi permasalahan yang timbul dengan ikut berperan dalam mempromosikan, dengan cara membuat banner semenarik mungkin dan memasang banner yang berisi produk- produk batik tulis Pancor Emas di setiap kegiatan. Selain itu para peserta KKN Universitas Panca Marga melakukan promosi di setiap acara yang dilaksanakan di desa- desa setempat. Hal ini bertujuan agar jangkauan promosi menjadi lebih luas. Peserta KKN berharap sedikit aksi yang sudah dilakukan dapat membantu dan memberi sedikit banyak perubahan dalam peningkatan produksi dan penjualan produk- produk batik tulis Pancor Emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H