Jika kita membicarakan tentang identitas nasional maka ini adalah pembahasan yang menarik dan panjang, karena menceritakan tentang ciri khas suatu bangsa adalah hal yang tidak bisa dilakukan dengan satu dua kata saja.
Identitas ini bisa disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu. Identitas Nasional ini merupakan hal buatan karena identitas nasional ini dibuat, dan disepakati oleh warga dari suatu bangsa sebagai identitasnya.
Setiap negara bahkan setiap daerah memiliki suatu hal yang bisa dijadikan sebagai identitas daerah tersebut seperti contohnya Indonesia yang memiliki bendera merah putih sebagai identitas nasionalnya.
Selain bendera beberapa hal lain seperti kebiasaan, adat istiadat yang ada ataupun suatu objek dapat menjadi Identitas Nasional. Kalau di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali hal yang dapat dijadikan Identitas Nasional hal ini dikarenakan kepulauan Indonesia yang banyak sekali dan setiap pulau itu memiliki ciri khasnya masing -- masing.
Kita sebagai warga di suatu negara sudah pasti mengetahui apa saja yang menjadi ciri khas dari negara kita masing -- masing. Hal seperti itu tentu saja sangat membanggakan, namun bukan berarti hal ini terlepas dari perdebatan antar masyarakat.
Seperti yang kita tahu Indonesia dan negara tetangganya yaitu Malaysia memiliki banyak kemiripan mulai dari bahasa, kebiasaan, dan bahkan makanan tradisional pun banyak yang mirip.
Tentu saja hal ini menimbulkan banyak perdebatan yang terjadi, tidak hanya di lingkungan saja bahkan dalam dunia internet terjadi banyak perdebatan. Jika dilihat perdebatan yang lebih sengit dan ramai terjadi di internet.
Hal yang diperdebatkan oleh masyarakat dari dua negara melayu ini ada banyak namun yang sering disebut adalah batik dan rendang. Perdebatan ini sudah lama terjadi dan tidak memiliki titik ujung permasalahan. Bahkan mungkin di antara kita pernah ikut berperang argumen dengan negara Malaysia itu tentang siapakah pemilik batik yang asli apakah Indonesia atau Malaysia.
Perdebatan ini biasanya di mulai dari seseorang yang secara tidak langsung membahas hal bahwa batik itu adalah budaya warisan milik Malaysia. Lalu postingan tersebut sampai pada masyarakat Indonesia dan langsung disangkal. Lalu terjadi perang argumen yang akan merembet ke mana -- mana.
Orang Malaysia berpendapat bahwa batik adalah milik mereka namun warga Indonesia tidak setuju karena mereka menganggap bahwa Malaysia asal klaim budaya milik Indonesia. Lalu pada akhirnya perdebatan itu berakhir dengan UNESCO yang menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. Yang artinya batik resmi menjadi milik Indonesia. Tetapi tetap saja masih ada orang yang mempermasalahkan itu.
Jika kita melihat dari kedua sisi, dua -- duanya berpendapat bahwa budaya yang mereka punya sejak dulu tiba -- tiba saja diklaim menjadi budaya negara yang lain. Makanya sering terjadi percekcokan antara Indonesia dan Malaysia.
Lalu masih ingatkah kalian dengan orang Malaysia yang tiba -- tiba saja mengatakan bahwa rendang itu makanan khas dari Malaysia? Ya pernyataan itu menjadi gempar di internet karena sekali lagi perdebatan yang terjadi antar negara serumpun itu adalah tentang saling klaim budaya satu sama lain.
Namun hal seperti ini memiliki sisi positifnya tersendiri yaitu kita menjadi melek akan budaya kita sendiri, lalu mendapat pengetahuan tentang budaya -- budaya di luaran sana yang tidak kita tahu sebelumnya. Lalu juga mempererat persaudaraan kita dengan saling membela negara masing -- masing.
Tentang perdebatan yang terjadi sebenarnya ada jawaban yang bisa menjawab sebagian pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya pemilik dari batik, rendang, nasi goreng, dan lain lain.
Jika kita melihat ke tahun -- tahun sebelumnya, negara kita dan negara Malaysia sama -- sama dijajah oleh Belanda. Negara kita juga sangat berdekatan bahkan tersambung. Orang -- orang di dalamnya tidak mungkin hanya menetap di negaranya saja apabila negara tersebut sangat berdekatan. Sudah pasti ada kegiatan -- kegiatan yang mengakibatkan tercampurnya budaya dan adat istiadat dari kedua negara tersebut.
Hal ini bisa menjelaskan mengapa bahasa kita sangat mirip, rupa kita juga tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan negara tetangga itu. Di sini sudah bisa terlihat mengapa banyak budaya kita yang diklaim oleh negara tersebut.
Tapi kita tidak bisa langsung menyalahkan pernyataan negara Malaysia, kita tidak tahu siapa yang dulu memiliki batik, apakah Indonesia ataupun Malaysia. Atau bisa saja dua negara tersebut mmemang memiliki batiknya masing -- masing. Memiliki nama yang sama namun dengan bentuk yang beda. Contoh lain adalah cerita rakyat yang beredar yaitu Malin Kundang dari Indonesia sangat mirip dengan cerita Tanggang Si Anak Durhaka dari Malaysia. Dari sink sudah terlihat bahwa budaya kita memang mirip namun kita memiliki versi tersendiri dari budaya itu.
Apa yang kita bisa lakukan untuk menghadapi ini adalah dengan membiarkan saja orang -- orang itu dengan kepercayaannya. Walaupun kita tahu bahwa mereka asal klaim atas budaya kita, tidak seharusnya kita mengolok -- olok orang itu. Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuktikan bahwa klaim yang mereka lakukan itu salah.
Namun jika masih tidak mempan juga maka kita harus membiarkan saja karena sudut pandang dan pemahaman kita tidak sama dengan mereka, mereka juga pasti berpikir sama dengan kita tentang hal -- hal itu seperti batik itu dari mana asalnya.
Bukankah menikmati budaya kita dan membuat bangga negara kita lebih menyenangkan ada gunanya ketimbang kita harus berdebat yang dari dulu tidak pernah berakhir ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H