Mohon tunggu...
Fira KhairunNissah
Fira KhairunNissah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rezeki yang Baik

3 Juli 2024   21:17 Diperbarui: 3 Juli 2024   22:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepada yang terhormat bapak Muhammad Firdaus Lc., MA., Ph.d. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya Fira Khairun Nissah dengan NIM 11230541000044 dari Kesejahteraan Sosial 2B untuk menyampaikan sebuah pidato yang insyaAllah akan membawa kita kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang Rezeki yang Baik, sebuah tema yang sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari dan memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Mari kita simak dengan seksama dan semoga Allah SWT membuka hati dan pikiran kita untuk menerima ilmu yang bermanafat.

Dalam Lisan al-'Arab, Ibnu al-Manzhur menjelaskan bahwa kata Razzaq, razaqa, atau rizq adalah sifat Allah SWT karena Dia-lah yang memberikan rezeki kepada semua makhluk. Allah yang menciptakan rezeki dan memberikannya kepada makhluk-Nya. Makna rezeki terdiri dari dua jenis: Pertama, rezeki yang bersifat zhahirah (nampak terlihat), seperti bahan makanan. Kedua, rezeki yang bersifat bathinah untuk hati dan jiwa, seperti pengetahuan dan keilmuan (Manzur Muhammad Ibn, 115 H). Secara istilah, kata rezeki berarti pemberian untuk waktu tertentu. Namun, kata tersebut berkembang dan mengalami perluasan makna, sehingga rezeki juga diartikan sebagai pangan, pemenuhan kebutuhan, gaji, hujan, dan lain sebagainya. Bahkan, maknanya begitu luas sehingga anugerah kenabian pun disebut sebagai rezeki (Shihab M.Q, 2002). 

Adapun rezeki dijelaskan sebagai segala yang diberikan Allah untuk menjaga kehidupan, termasuk makanan sehari-hari, nafkah, pendapatan, keuntungan, dan hal lainnya. Pemahaman tentang rezeki masih sering salah kaprah di kalangan banyak umat Muslim. Hal ini menyulitkan untuk benar-benar bersyukur atas segala nikmat yang terus diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya karena pemahaman yang salah tersebut. Padahal, rezeki yang diberikan oleh Allah tidak selalu berarti harta, tetapi bisa berasal dari berbagai bentuk lainnya. Allah menjamin kebutuhan setiap makhluk ciptaan-Nya, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, hingga mikroorganisme yang ada di sekitar kita.  Allah tidak merasa kesulitan dalam memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Kita bernafas hingga hari ini pun termasuk bentuk rezeki yang telah Allah berikan. 

Allah swt berfirman di dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 60 tentang rezeki setiap makhluk:

وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al-Ankabut: 60). 

Rezeki yang Allah berikan tidak selalu disalurkan dalam satu waktu saja, tetapi juga diberikan pada saat yang sesuai atau waktu yang tepat. Meskipun Allah telah menetapkan rezeki untuk setiap hamba-Nya, kita harus berusaha untuk mendapatkannya dengan cara yang sesuai dengan ajaran-Nya. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak menjadi malas dalam bekerja karena sesungguhnya kita harus melakukan keduanya, yaitu berdoa dan berusaha. Terdapat beberapa cara untuk membuka pintu rezeki, seperti bersedekah, melaksanakan shalat sunnah, berpuasa sunnah, dan membantu orang lain dalam kesulitan. Rezeki itu bermacam-macam dan berasal dari sumber yang berbeda-beda.

1.Rezeki yang Telah Dijamin Allah: Sesungguhnya Allah telah memberikan banyak rezeki kepada semua makhluk-Nya.

2.Rezeki karena Berusaha: Manusia akan meraih hasil sesuai dengan upaya yang mereka lakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa upaya tersebut harus dilakukan sesuai syariat dan ikhtiar yang halal, tanpa menzalimi atau merugikan orang lain.

3.Rezeki karena Beristigfar: Seseorang yang memohon ampun kepada Allah SWT akan senantiasa menyadari bahwa segala yang diperolehnya di dunia ini merupakan berkah dan rezeki dari Allah.

4.Rezeki karena Bersyukur: Orang yang bersyukur akan selalu merasa puas dengan apa yang mereka miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun