Hai Millenials, sapaan akrab untuk para generasi muda di generasi ini. Generasi yag begitu dekat dengan dengan Revolusi Industri 4.0 ini, saat ini metode komunikasi juga telah berkembang pesat dengan hadirnya platform platform sosial media yang dapat kita gunakan dalam bersosialisasi satu sama lain, baik digunakan untuk skala satu kota atau bahkan digunakan untuk skala beda pulau bahkan negara. Tidak sulit saat ini kita melakukan komunikasi dengan orang yang berada di Arab Saudi, Inggris, Amerika dan segala macamnya. Beberapa sosial media yang kita kenal di beberapa kalangan generasi muda saat ini yaitu Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, Interpals, Youtube dan berbagai macam lainnya yang tujuannya hampir sama. Dari beberapa sosial media yang disebutkan beberapa media tersebut memiliki hiburan yang dapat digunakan didalamnya seperti youtube dimana kita dapat menonton berbagai macam bentuk video karya orang lain. Sama halnya dengan Youtube sebuah aplikasi lainnya adalah tiktok, aplikasi yang begitu digemari oleh para millennials, dengan fitur kita ditantang untuk membuat sebuah gerakan gerakan, goyangan goyangan untuk mengikuti alur musik. Instagram juga... tetap kita akan merasa benar benar terakui oleh public sekitar ketika berhasil mendapat banyak like dan komentar dari hasil foto atau video yang kita upload.
Didalam keberhasilan para millennials untuk mendapatkan banyak like dan komentar dari hasil unggahan mereka, tentu mereka juga dapat menghasilkan pundi pundi uang di dalam penggunaan sosial media mereka dalam istilah Youtube, Facebook, Tiktok dan lainnya ada yang disebut dengan adsense. AdSense adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan oleh Google. Melalui program periklanan AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click (ppc) atau bayar per klik. Secara sederhana adalah dengan adanya iklan diuploadtan kita maka kita bisa mendapatkan uang dari hasil itu.
Personal Branding pada akhirnya mulai dilakukan untuk mendapatkan Adsense yang banyak, tak runut banyaknya juga para pesaing pasar dalam hal ini, Selain karya karya yang begitu sensational juga, hal ini membuat para pengincarnya membutuhkan kreativitas dan ide ide baru didalam hasil karya yang nantinya akan mereka unggah ke public tersebut. Ada banyak cara yang mereka gunakan, namun ketika kita fokus kepada sebuah aplikasi sosial media tiktok, maka didalamnya akan banyak hal menarik didalamnya.. bahkan beberapa dari penggunanya menggunakan sensualitas untuk mengangkat personal branding mereka. Hasil dari unggahan di aplikasi tiktok ini memungkin juga untuk dapat di upload kembali di sosial media Instagram yang tentunya ketika target pasar pada tiktok tercapai kurang lebih di Instagram juga akan tercapai.
Pemanfaatan sensualitas untuk mendapatkan rasa puas dari penonton. Rasa puas yang dialami panca indra diperoleh melalui stimulant yang bermacam-macam, bergantung dengan pribadi dan karakter masing-masing individu, meskipun salah satu penyebabnya adalah perbedaan bentuk tubuh yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki yang kemudian menimbulkan anggapan bahwa tubuh perempuan mampu menimbulkan hasrat kenikmatan seksual beserta rangsangan melalui pengelihatan (seeing), seperti yang ditulis oleh Danis Dailey dalam karyanya dengan judul Health and Wellness for Life. "sensualitas melibatkan kesadaran manusia dalam penerimaan dan kesenangan yang ditimbulkan melalui tubuh seseorang" (2010, dalam Wahyudi, 2014). Â Dengan masuk kedalam tinjuan aplikasi secara langsung dengan menggunakan metode semiotika milik Pierce kita dapat melihat secara langsung beberapa unggahan-unggahannya, kita dapat melihat Bagian tubuh perempuan seperti paha, pinggul dan dada menjadi fokus perhatian laki-laki karena dianggap sebagai bagian tubuh perempuan yang paling merangsang, seksi, dan menimbulkan gairah. sehingga memperlihatkan bagian-bagian tubuh seperti halnya payudara, paha, pinggul, dan kaki,adalah cara yang sangat cepat mendapatkan personal branding itu. Gerakan gerakan memegang belakang dengan menekuknya, dada yang di condongkan kedepan dengan memakai tanktop ketat dengan belahan yang membuai ditambah gerakan lidah keluar masuk. Pada dasarnya memang entah mereka sadar ataupun tidak namun mereka berhasil menarik perhatian para penonton dengan pemanfaatan hal hal itu. Sebagaimana dada dan pantat yang dihadirkan dengan tujuan untuk menggoda penonton, begitupun sepasang kaki yang indah juga memiliki daya tarik untuk membuat penonton terpesona, terlebih pada penonton laki-laki. Dan yang terakhir ekspresi yang ditunjukkan pada wajah mereka menjadi media penyalur sensualitas dari seorang perempuan melalui kontak mata, serta mengedipkan sebelah mata yang dipertunjukkan oleh perempuan.
Dengan pemanfaatan Seksualitas sebagai cara untuk meningkatkan Personal Branding adalah salah satu kreatifitas yang telaah akal adalah sebuah pemanfaatan kelemahan laki laki dengan benar benar signifikan. Secara nilai mungkin tidak semua dari penonton mereka terhibur namun ketika kita memakai system pemasaran, Mereka benar benar berhasil menggait para penontonnya. Salah satu bukti yang kita dapatkan penonton mereka meningkat dan mereka juga tetap bisa mengupload beberapa video tersebut di sosial media lainnya mereka seperti di Instagram.
Sumber :
1. SENSUALITAS TUBUH PEREMPUAN DALAM KOREAN GIRL GROUP
Karya Ika Muji Astuti
2. Representasi Eksploitasi Perempuan dalam Iklan
Karya Ignatius PrasetyoWicaksono
3. Wikipedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H